Menghitung modal usaha sembako tentu jadi hal yang harus dilakukan jika kamu tertarik untuk membukanya di rumah pada suatu hari nanti.
Saat ini, memiliki usaha sembako di rumah saat ini bisa jadi alternatif tidak hanya sebagai sumber pemasukan utama, tetapi juga pemasukan tambahan lho. Di tengah banyaknya toko swalayan modern yang kini merajalela, keberadaan usaha sembako rumahan juga masih tetap ada karena memiliki segmen konsumennya sendiri, terutama di daerah perkampungan atau perumahan strategis yang tidak memiliki toko swalayan setempat.
Yap, dengan kata lain usaha sembako rumahan masih memiliki potensi besar untuk terus memiliki pelanggan meski banyak kompetitor lain yang lebih besar. Namun, tidak sedikit yang juga masih ragu untuk memulai usaha sembako rumahan karena masalah besaran modal usaha sembako yang harus dikeluarkan.
Nah, apakah kamu ingin membuka usaha sembako rumahan? Kira-kira berapa jumlah modal usaha sembako yang perlu dipersiapkan ya? Yuk, simak artikel ini untuk mengetahui serba-serbi mengenai modal usaha sembako beserta tips menentukannya!
Tips-tips dalam Menentukan Modal Usaha Sembako
Sebelum kamu menghitung berapa modal usaha yang perlu dipersiapkan, ada beberapa hal yang bisa dilakukan terlebih dahulu yang bisa membantumu dalam menentukan modal usaha sembako sesuai dengan keperluan.
1. Memilih Lokasi Jualan yang Tepat
Lokasi merupakan salah satu hal yang punya porsi besar di dalam modal usaha sembako. Apakah kamu akan membuka warung atau menyewa tempat di luar rumah? Atau kamu hanya akan menggunakan sebagian dari rumahmu untuk digunakan berjualan sembako? Nah, hal yang perlu kamu pertimbangkan pertama kali adalah lokasi untuk jualan, karena akan berpengaruh terhadap perhitungan pengeluaran bulanan usahamu misalnya seperti biaya sewa, listik dan air.
Untuk menekan modal usaha sembako, biasanya area depan rumah adalah lokasi yang banyak dipilih oleh pedagang sembako. Memang, masih ada biaya yang perlu dikeluarkan meski hanya menggunakan area depan rumah seperti renovasi, furnitur, dan perlengkapan untuk berjualan. Tetapi, nantinya akan jauh lebih hemat karena tidak memerlukan biaya sewa lagi.
2. Menentukan Produk untuk Jualan Sembako
Produk sembako punya berbagai macam jenis, mulai dari beras, mie instan, minyak goreng, telur, makanan dan minuman ringan, hingga kebutuhan mandi dan cuci. Masing-masingnya juga memiliki merek dan harga yang berbeda-beda. Sebagai pemilik usaha, kamu perlu menentukan apa saja yang akan dijual, sehingga modal usaha sembako yang kamu perlukan bisa ditentukan.
Meski terdapat banyak macam jenis dan merek produk sembako, kamu tidak perlu menghadirkan semuanya dalam tokomu. Sebagai langkah awal, cukup pilih produk yang sekiranya diperlukan oleh target konsumenmu sehingga modal usaha sembako pun tidak terlalu besar. Nantinya, seiring dengan berkembangnya usahamu, barulah bisa menambah produk lainnya ke tokomu.
3. Mencari Supplier
Agar kamu bisa mendapatkan pasokan produk jualan sembako, kamu perlu mencari supplier yang terpercaya. Hal ini agar produk yang kamu jual berkualitas dan mampu memenuhi kepuasan pelanggan.
Terlepas dari tersebut, memasok barang dari supplier adalah salah satu cara untuk menekan modal usaha sembako lho. Usaha sembako termasuk dalam usaha yang mengadopsi sistem grosir, di mana kamu akan membeli barang dalam jumlah banyak dari supplier dengan harga yang lebih murah. Dari sinilah, kamu bisa menentukan harga jual dan margin profit sesuai dengan keinginanmu.
Baca Juga: Mengenal Fungsi Distributor, Jenis dan Peluang Usahanya
4. Melakukan Riset Harga dan Demand Pasar
Menyambung dari tips nomor 2, untuk menentukan produk apa saja yang akan dijual beserta harganya, kamu bisa melakukan riset antar kompetitor. Riset tersebut dapat meliputi produk yang sedang tinggi permintaan (high demand), sehari-hari diperlukan, dan juga harga jualnya. Hal ini dapat memperlancar pemilik usaha dalam proses tersebut lho!
Riset juga dapat kamu lakukan dengan bergabung ke komunitas pedagang sembako di media sosial untuk dapat mengetahui tidak hanya info terkini soal supply barang dagangan, tetapi juga seluk-beluk berdagang sembako, salah satunya seperti berapa perkiraan modal usaha sembako.
5. Mempersiapkan Strategi Promosi
Sebagai pemilik bisnis, kamu perlu menanamkan mindset bahwa calon pelanggan tidak akan datang dengan sendirinya. Sehingga, diperlukan aktivitas-aktivitas pemasaran untuk dapat menarik minat calon pelanggan menjadi pelanggan tetap toko sembako kita, misalnya seperti mengadakan promo waktu terbatas ketika pembukaan toko atau pada hari-hari besar dan libur nasional.
Untuk memaksimalkan promosi dan menghemat modal usaha sembako, promosi dapat dilakukan dengan memanfaatkan media sosial mainstream, seperti Instagram dan Facebook. Selain itu, kamu bisa membuat WhatsApp akun bisnis untuk toko sembakomu. Hal ini bisa kamu sesuaikan sendiri dengan target pelangganmu ya, mana yang sekiranya banyak mereka gunakan.
Baca Juga: Contoh Promosi yang Menarik untuk Dipakai di Bisnismu!
Gambaran Modal Usaha Sembako Secara Umum
Modal usaha sembako sebenarnya bisa disesuaikan dengan kemampuan masing-masing pemilik usaha kok. Kamu tidak perlu langsung membuka toko sembako yang besar-besaran, tetapi yang sesuai dengan kemampuan finansialmu saat ini. Nah, sebagai gambaran, kamu bisa melihat contoh rincian modal usaha sembako berikut ini:
1. Modal untuk Tempat Berjualan Sembako
Untuk membuka toko sembako di area depan rumah, kamu bisa mempertimbangkan untuk melakukan renovasi atau membangun arera baru untuk toko tersebut. Biaya untuk renovasi bisa bermacam-macam, tetapi kisaran renovasi sederhana adalah Rp2.000.000-Rp.4.000.000.
Selain itu, berikut adalah rincian biaya peralatan yang terdapat di toko sembako.
- Lemari kaca jualan: Rp325.0000-Rp1.250.000
- Meja lipat: Rp69.000-Rp170.000
- Gantungan display: Rp29.0000-Rp87.000
- Kulkas display: Rp3.250.000-Rp4.000.000
- Timbangan meja/bebek: Rp300.000-Rp600.000
2. Modal untuk Barang Sembako
Modal untuk barang jualan adalah hal yang primer dalam hal menentukan modal usaha sembako. Berikut adalah contoh barang-barang pokok sembako.
- Beras 5 kg/karung (grosir): Rp11.000-Rp42.500.
- Minyak goreng 2 lt/dus (grosir): Rp97.000-Rp265.000
- Mie instan/dus (grosir): Rp33.900-Rp55.000
- Gula pasir 1 kg/dus (grosir): Rp180.000-Rp325.000
- Telur ayam 1 kg (grosir): Rp17.000-Rp35.000
- Garam 1 kg/dus (grosir): Rp30.000-Rp52.000
Tentu, selain barang-barang sembako yang bersifat pokok, kamu bisa menambah produk lainnya yang bersifat sekunder, seperti camilan, minuman ringan, rokok, frozen food, dan juga produk mandi dan cuci. Selanjutnya, kamu bisa menambahkannya ke dalam modal usaha sembako yang diperlukan.
Itulah tips dan gambaran untuk menentukan modal usaha sembako rumahan! Pada intinya, besar modal usaha sembako yang kamu perlukan dapat disesuaikan dengan keinginan dan kebutuhanmu dalam membangun toko tersebut. Kamu sebagai pemilik usahalah yang punya andil dan yang dapat menentukan berapa modal usaha sembako yang ingin dikeluarkan.
Nah, agar toko sembakomu mampu mendapatkan pasokan barang yang berkualitas, terkadang kamu harus mengeluarkan upaya ekstra untuk mencari supplier yang memiliki reputasi bagus, bahkan sampai ke tempat di luar wilayahmu.
Untuk memperlancar pengiriman tersebut, kamu bisa menggunakan bantuan platform SmartSeller yaitu fitur Shipping Management! Melalui fitur ini, pengiriman akan lebih hemat karena terdapat diskon ongkir cuma-cuma tanpa minimal pembelian dan juga banyak pilihan kurir yang tersedia lho!