Sebagai langkah untuk mencapai keberhasilan bisnis, menilai produk sendiri berdasarkan indikator kualitas produk merupakan hal yang penting dilakukan oleh setiap pebisnis. Punya produk yang berkualitas tentu akan berdampak baik bagi bisnis dan perkembangannya. Tentu, hal ini adalah idaman bagi semua pebisnis, bukan?

Baik produk bisnismu berupa barang atau jasa/layanan, standar kualitas produk perlu ditetapkan. Tapi, tidak hanya ditetapkan, kamu perlu memastikan bagaimana caranya agar standar kualitas produk tersebut juga bisa tetap dipertahankan. Untuk mampu menetapkan standar ini diperlukan adanya indikator kualitas produk.

Memang, standar penilaian kualitas produk tiap-tiap bisnis akan berbeda. Nah, sudahkah bisnismu mempunyai indikator kualitas produk sendiri? Terdapat beberapa aspek yang bisa menjadi indikator kualitas produk yang perlu kamu ketahui lho. 

Pasalnya, untuk menetapkan indikator kualitas produk tidak bisa dilakukan secara acak. Jadi, yuk, baca selengkapnya di bawah ini!

Indikator Kualitas Produk

Beberapa Indikator Kualitas Produk untuk Bisnismu

Tidak usah khawatir bingung kalau kamu belum tahu apa saja aspek-aspek penilaian yang melekat pada kualitas suatu produk. Banyak ahli yang sudah merumuskan beberapa indikator kualitas produk yang menentukan karakteristik sebuah produk, baik itu berupa barang atau jasa.

Berikut di bawah ini adalah aspek-aspek yang termasuk dalam daftar indikator kualitas produk yang sudah kami rangkum dari beberapa sumber.

1. Fungsi

Hal yang menjadi indikator kualitas produk utama tentu saja adalah fungsi dari produk tersebut. Fungsi merupakan karakteristik primer yang menjadi nilai utama mengapa pelanggan membeli produk tersebut. 

Fungsi adalah aspek utama dari sisi konsumen mengapa mereka membeli barang tersebut. Sebagai contoh, smartphone mampu memberikan fungsi utama yang dapat membantu komunikasi jarak jauh antar penggunanya. 

Maka dari itu, ketika kita memproduksi dan menjual sebuah barang atau jasa, kita perlu melihat kembali apakah produk bisnis kita mampu menjawab kebutuhan konsumen serta sesuai dengan apa yang mereka cari.

Baca Juga 
Musim Haji Tiba, Penjual 5 Barang Ini Raup Berkah!

Indikator Kualitas Produk

2. Fitur

Selain fungsi, indikator kualitas produk selanjutnya yang dapat dinilai adalah fitur yang dimiliki. Fitur bisa dikatakan sebagai karakteristik sekunder yang menyokong fungsi dan kinerja utama sebuah produk. 

Bayangkan kalau kamu ingin smartphone, selain membutuhkannya untuk mampu melakukan komunikasi, kamu pasti menimbang-nimbang seperti apa fitur yang ditawarkan oleh manufakturnya, bukan? Misalnya, seberapa being kualitas kamera, besar memori, ketahanan baterai, hingga sistem operasi yang mendukungnya.

Konsumen pasti akan juga melihat fitur yang kamu tawarkan melalui produk bisnismu. Jadi, pertimbangkan juga untuk mengembangkan fitur produk agar mampu menjawab kebutuhan konsumen dan meningkatkan kepuasan mereka.

Baca Juga: Tips dan Cara Berjualan Online untuk Produk Digital

3. Kesesuaian Spesifikasi Produk

Tidak jarang ditemui bahwa produk yang ditawarkan oleh suatu bisnis memiliki banyak variasi, baik itu dari bentuk, warna, ukuran, hingga desainnya. Hal ini yang kadang menjadi keunggulan tersendiri yang bisa menarik konsumen. Konsumen jadi mampu memilih produk berdasarkan spesifikasi yang sesuai dengan kebutuhannya.

Namun, punya banyak spesifikasi yang bisa ditawarkan perlu diikuti dengan penjagaan kualitas dari masing-masing spesifikasi produk tersebut. Selain itu, penjagaan ini perlu diperhatikan juga ketika produk dikirimkan kepada pelanggan.

Produk yang kamu jual kepada pelanggan hendaknya punya spesifikasi yang sama dengan detail yang kamu berikan di platform jual beli dan sebagaimana yang dipesan oleh pelanggan tersebut. 

Nah, selain itu, kesesuaian spesifikasi produk ini bisa juga berarti ketepatan antara spesifikasi yang produkmu punya dengan standar umum yang ditetapkan. Sebagai contoh, kalau kamu berjualan barang keselamatan kerja, tentunya kamu perlu memastikan kesesuaiannya dengan standar SNI.

Indikator Kualitas Produk

 

4. Ketahanan atau Durabilitas

Indikator kualitas produk juga bisa dinilai dari ketahanannya. Seberapa produk yang kamu jual bisa bertahan lama untuk digunakan oleh konsumen? Umumnya, konsumen punya anggapan bahwa produk yang berkualitas baik mampu dirasakan manfaatnya untuk beberapa waktu yang lama. Tentu saja, aspek ini akan bergantung dengan jenis produk masing-masing.

Baca Juga 
Ini Dia, 10 Produk yang Laris Manis Saat Menjelang Imlek!

Misalnya, produk seperti smartphone dinilai punya kualitas baik ketika bisa bertahan untuk digunakan selama 4-5 tahun. Smartphone yang awet akan membantu konsumen dalam aktivitasnya sehari-hari, baik itu dalam menunjang kehidupan sosial, mencari informasi, hingga kebutuhan yang lain.

Nah, oleh sebab itulah, kamu juga perlu perhatikan aspek ini dari produk yang kamu tawarkan kepada pelangganmu sehingga tidak merugikan mereka.

Tonton Juga: #SellerStory Batik Bayong : Kisah Sukses Bisnis Hijab Fashion Designer

5. Kehandalan atau Reliabilitas

Kehandalan suatu barang dapat dinilai dari kemampuannya dalam menjalankan fungsi yang ditawarkan ketika digunakan atau dimanfaatkan oleh konsumen pada periode dan masa berlaku dari produk tersebut. 

Ketika konsumen mampu menggunakan suatu produk secara berulang tanpa menemukan kerusakan atau kegagalan fungsi yang kecil, bisa dibilang nilai reliabilitas produk tersebut adalah baik. Secara singkat, konsumen mampu mengandalkan produk kita untuk digunakan sesuai dengan kebutuhan dan fungsinya.

Indikator kualitas produk yang satu ini tidak jarang dilupakan oleh pemilik bisnis. Hal ini karena memang cukup sulit untuk mengetahui kondisi dan kualitas produk kita ketika sudah berada di tangan pelanggan. Nah, upaya minim yang bisa dilakukan adalah salah satunya dengan melakukan follow up kepada pelanggan melalui customer service.

Indikator Kualitas Produk

6. Tingkat Kemudahan untuk Diperbaiki

Indikator kualitas produk selanjutnya yang bisa jadi bahan penelitian adalah seberapa mudah suatu produk dapat diperbaiki ketika dalam kondisi rusak atau gagal fungsi sewaktu digunakan oleh pelanggan. 

Jika tingkat perbaikan barang tersebut mudah dan dapat dilakukan oleh pelanggan sendiri, ini berarti bisa dibilang bisnismu telah menyediakan produk dengan kualitas yang baik. Memang hal ini tidak mudah, mengingat tidak semua pelanggan punya kapabilitas yang sama meski sudah diberikan langkah-langkah perbaikan dalam manual yang kamu berikan.

Baca Juga 
Memaksimalkan Penjualan saat Bulan Ramadan dengan 4 Tips Ini!

Akan tetapi, hal ini bisa diantisipasi dengan memberikan layanan pelanggan yang selalu siap sedia membantu pelanggan ketika menemui kerusakan barang.

7. Gaya dan Desain

Tampilan produk juga mampu menjadi indikator kualitas produk juga lho. Konsumen tentu akan melihat wujud fisik dari produkmu, entah itu dari segi packaging, bentuk, atau pun keseluruhan desain. Aspek ini juga salah satu bahan pertimbangan sebelum pelanggan akan membeli sebuah produk. 

Banyak dimensi yang bisa mencakup penilaian aspek ini. Sebagai contoh dari segi estetika antara lain adalah packaging yang informasinya bisa terbaca dan mampu menjaga produk di dalamnya dari kerusakan. Bisa jadi dari segi warna yang cocok dengan jenis produk yang dijual.

Selain dari segi estetika, suatu produk bisa digolongkan berkualitas baik adalah produk yang punya nilai ergonomis juga. Maksudnya, desain produk tidak akan mengurangi fungsi utama dari produk tersebut.

Baca Juga: Lindungi Produk, Ini Definisi Apa Itu Packing dan Jenis

Itulah tadi beberapa indikator kualitas produk yang bisa menjadi bahan penilaian untuk menjaga kualitas produk yang kamu miliki. Aspek-aspek indikator kualitas produk di atas juga mampu menjadi standar kualitas produk di dalam bisnismu.

Selain kualitas produk, kamu juga perlu perhatikan ketersediaan stok barang apalagi kalau kamu punya banyak channel penjualan online. Maka dari itu, pakai aja SmartSeller! SmartSeller bisa bantu kelola kamu dalam update ketersediaan barang dan harga produkmu. Yuk, pakai SmartSeller sekarang!