Menentukan strategi harga bukanlah yang mudah. Apalagi jika pelaku usaha merupakan orang baru. Besar kemungkinan ia tidak akan merasa familiar dengan dunia usaha, termasuk menentukan harga. Sebuah usaha memang berhak menentukan harga yang ingin dia letakkan. Tapi sebenarnya tidak semudah itu. Sebuah usaha harus memikirkan faktor sebelum membuat strategi harga.

Saat ini jumlah bisnis semakin bertambah meskipun tetap juga ada yang berhenti. Dinamika tersebut disebabkan karena keadaan pandemi belakangan ini. Keadaan lapangan kerja yang tak menentu membuat banyak para pelaku usaha baru berasal dari mereka yang mencari uang tambahan maupun yang kehilangan pekerjaan.

Karena itulah pemerintah juga sering memberikan bantuan untuk UMKM. meskipun tidak mudah untuk mendirikan suatu usaha, namun jauh lebih sulit untuk mempertahankannya. Banyak proses yang harus dilalui. Saat membuat usaha, seseorang harus memikirkan ide, mengumpulkan modal hingga mencari pemasok. Setelah jadi pun bukannya bisa bersantai. Promosi harus terus dilakukan agar sebuah usaha bisa tetap bertahan dan penjualannya baik.

Baca Juga: Bagaimana Cara Menghitung Modal Awal Sebelum Memulai Usaha

Makanya setiap usaha terus bersaing. Tiap produk tentu mempunyai kompetitornya sendiri. Sebuah merek tidak bisa berdiam diri dan santai dalam berjualan. Mereka harus memberi kelebihan sehingga produk mereka lebih dipilih oleh konsumen. Berbagai macam hal dilakukan, termasuk harga. Harga sebuah produk dengan kompetitor biasanya bersaing agar dapat dibeli pelanggan.

Tapi hal tersebut tidak berarti sebuah merek bisa sembarang menaruh harga lebih murah hanya agar produknya lebih dilirik konsumen. Ada beberapa hal yang harus dipikirkan sebelum memberikan harga untuk sebuah produk. Untuk itu, strategi harga wajib dilakukan agar tidak terjadi kerugian. Berikut adalah beberapa contoh strategi harga.

Strategi Harga

Strategi Harga

  • Dynamic Pricing

Strategi harga yang satu ini dilakukan untuk barang yang harganya kerap naik turun. Seperti namanya yaitu dinamis, Dynamic Pricing dilakukan karena nilai barang tersebut tidak tetap dan bisa berubah-ubah sesuai ketersediaan maupun permintaan pelanggan yang menggunakan produk tersebut.

  • Competition-based Pricing

Strategi Harga

Strategi harga ini menggunakan kompetitor sebagai acuan. Sebuah perusahaan tidak akan memberikan harga yang terlalu murah atau terlalu mahal. Harga yang ditetapkan perusahaan akan menyesuaikan perusahaan kompetitor. Dengan begitu, calon pelanggan tentu masih menjadikan hal tersebut pertimbangan. Perusahaan juga tidak memberi harga yang terlalu murah yang bisa mengganggu biaya lainnya.

  • Loss Leader Pricing

Loss Leader merupakan strategi harga yang cukup unik. Dengan memikirkan penjualan jangka pendek, perusahaan memberikan harga yang jauh lebih murah dari biasanya. Biasanya harga tersebut hanya cukup untuk menutupi biaya variabel. Perusahaan melakukan hal tersebut dengan maksud agar barang tersebut cepat terjual. Untuk menutupi marginnya, biasanya perusahaan akan mengalihkan pembeli agar membeli barang dengan margin harga yang lebih besar agar bisa menjadi kompensasi.

  • Skimming Pricing

Skimming adalah strategi harga yang biasanya digunakan untuk produk yang terbilang jarang atau bahkan belum ada di pasaran tertentu. Tak jarang produk tersebut biasanya inovatif. Pada strategi harga ini, perusahaan akan menaruh harga tinggi untuk mengetahui minat konsumen. Konsumen juga masih memerlukan banyak pertimbangan untuk produk yang terbilang baru. Seiringnya waktu harga akan diturunkan apalagi jika ternyata peminatnya cukup.

  • Penetration Pricing

Berbeda dengan Skimming, strategi harga yang satu ini justru dikeluarkan dengan harga yang cukup rendah. Tujuannya adalah untuk memberikan pelanggan opsi dibanding produk kompetitor yang jauh lebih mahal. Ini juga biasanya terjadi pada barang-barang yang terbilang baru keluar di pasaran. Strategi harga ini juga terjadi hanya dalam waktu yang singkat. Seiring berjalannya waktu, harga dengan kompetitor juga tidak akan jauh berbeda karena saling menyesuaikan di pasar.

  • Bundle Pricing

Strategi Harga

Seperti namanya, Bundle adalah strategi harga yang dilakukan untuk beberapa barang. Biasanya perusahaan akan langsung menyediakan beberapa barang yang harganya lebih mahal jika dijual terpisah. Tak jarang justru barang-barang tersebut hanya bisa dibeli lewat bundle sehingga pelanggan tidak ingin melewatkan kesempatan tersebut. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan penjualan dan cukup menghasilkan jika barang bundle cukup banyak peminat.

  • Captive Pricing

Strategi harga yang satu ini biasanya digunakan untuk barang-barang yang mempunyai ataupun membutuhkan aksesoris lain. Biasanya produk utama akan dijual cukup terjangkau sehingga menarik minat pembeli. Namun tidak begitu dengan aksesoris atau tambahannya. Dengan begitu, pelanggan akan merasa harus membeli barang tersebut.

Baca Juga 
Catat, 3 Langkah Mudah Cara Buat Barcode untuk Bisnismu

Baca Juga: Berikut Ini adalah Rumus Contoh HPP dan Manfaatnya!

Faktor-Faktor yang Berpengaruh pada Strategi Harga

Poin-poin di atas adalah beberapa strategi yang bisa kamu gunakan untuk menentukan harga produk yang kamu jual. Namun, ada juga faktor yang mempengaruhi sehingga kamu mesti menggunakan strategi tertentu seperti:

  • Perilaku Pelanggan

Kamu harus mempertimbangkan pelanggan. Karena tanpa pelanggan tentu produk yang kamu jual tidak berarti. Kamu harus menganalisa perilaku pelanggan terhadap produk ataupun merek yang kamu jual. Kamu harus memikirkan apakah para pelanggan selama ini tertarik dengan produk kamu pada kualitas atau harganya. Jika para pelanggan kamu ternyata membeli karena kualitas, kamu dapat memberi harga yang tidak terlalu murah sehingga kualitas produk dapat tetap terjaga.

  • Biaya yang Dikeluarkan

Faktor terpenting tentulah biaya. Tidak mungkin sebuah perusahaan memberikan harga di bawah biaya yang mereka keluarkan. Untuk itu, sebelum memberi harga sebaiknya perusahaan mempertimbangkan secara rinci perihal biaya yang dikeluarkan. Baik itu biaya operasional, ataupun biaya tetap. Dengan begitu, perusahaan dapat menetapkan standar harga yang harus dipenuhi agar tidak mengalami kerugian. Setelah itu, harga produk bisa ditetapkan untuk mendapatkan keuntungan yang diinginkan.

  • Target yang Dituju

Selain pelanggan sebagai individu, perusahaan juga harus melihat target secara umum. Jika suatu perusahaan ingin memasuki pasar tertentu, banyak pertimbangan yang harus dipikirkan. Karena secara tidak langsung, target pasar yang dituju tentu mempunyai pelanggan dan biaya yang berbeda. Penting untuk melakukan riset agar perusahaan biasa menyesuaikan harga untuk tempat tersebut. 

  • Jenis Produk yang Ingin Dikeluarkan 

Faktor yang juga perlu diperhatikan adalah jenis produk yang ingin dikeluarkan oleh perusahaan. Jika produk yang ingin dikeluarkan adalah produk yang belum banyak di pasaran, perusahaan bisa memberikan harga yang cukup tinggi untuk menentukan pasaran harga. Apalagi jika kualitas yang diberikan sangat baik. Namun jika sudah cukup banyak jenis barang sudah cukup banyak, perusahaan dapat memberikan harga yang bersaing agar masih dilirik oleh pelanggan.

  • Kompetitor

Strategi Harga

Perusahaan juga harus mempertimbangkan kompetitor. Hal tersebut dikarenakan biasanya spesifikasi produk tidak berbeda jauh. Oleh karena itu, dalam pemberian harga juga harus bersaing agar masih dapat dilirik. Selain itu, harga rata-rata dari kompetitor biasanya dapat dijadikan standar harga yang bisa kamu berikan.

Baca Juga 
5 Tips Untuk Perkuat Brand Produk

Demikian adalah penjelasan singkat mengenai strategi harga suatu produk dan faktor yang menentukannya. Kamu perlu mempelajari hal tersebut agar tidak salah langkah dalam memberikan harga. Jika kamu sudah memberikan harga yang sekiranya sesuai, kamu perlu memikirkan aspek lain seperti manajemen order dan manajemen gudang. Kalau kamu merasa kesulitan, kamu bisa menggunakan SmartSeller. Dengan SmartSeller, kamu bisa terbantu dengan banyak hal dari satu aplikasi.