Jika kamu mencari contoh HPP beserta rumusnya, kamu dapat banyak menemukannya di mesin pencarian. Kamu perlu mencari tahu contoh HPP agar kamu tidak salah dalam menentukan harga produk yang akan kamu jual nantinya. Karena itu kamu perlu mempelajari baik dari sesama pelaku usaha maupun buku dan internet agar dapat menjalankan bisnis dengan baik.

Kerja tidak harus selalu untuk orang lain. Kamu juga dapat mendirikan bisnismu sendiri. Dengan mendirikan bisnis sendiri, kamu hanya bertanggung jawab kepada dirimu dan karyawan yang kamu biayai. Banyak kelebihan-kelebihan yang bisa kamu dapatkan jika kamu mempunyai usaha sendiri.

Dengan mempunyai usaha sendiri, kamu tentu lebih fleksibel soal waktu kerja. Karena kamu adalah pemilik usaha, kamu bisa menentukan waktu buka dan tutup. Tapi tak berarti kamu juga bisa seenaknya. Pendapatan yang kamu dapatkan bisa berkurang jika kamu tidak konsisten dalam melakukan usaha yang kamu jalani.

Contoh HPP

Mempunyai usaha sendiri juga cocok bagi orang yang tidak begitu suka diperintah orang lain. Terkadang mungkin mengganggu bagi orang-orang tertentu. Oleh karena itu, banyak yang memilih untuk membuka usahanya sendiri. Karena strategi atau teknik yang digunakan dalam berjualan tentu atas keputusan sendiri, bukan karena atasan. Belum lagi jika berkantor di perusahaan yang lingkungannya tidak kondusif. Membuka usaha sendiri tentu menjadi pilihan tepat, apalagi sekarang usaha sudah bisa dilakukan secara online.

Terlebih, hal tersebut akan berhubungan dengan keuntungan. Semua keuntungan akan menjadi milik kamu seutuhnya, apalagi jika kamu membuka usaha tersebut dengan modal pribadi. Tentu kamu membutuhkan kerja keras untuk meraih keuntungan yang banyak, namun itu juga sepenuhnya ada di tangan kamu. Dengan begitu, kalau kamu bisa mengembangkan bisnis, omset juga akan semakin banyak. Meskipun tantangannya kamu tidak mempunyai fixed income. Karena itu banyak faktor yang berpengaruh pada pemasukan. Salah satu contohnya HPP.

Baca Juga 
Minim Modal, Ini Dia 5 Ide Usaha Sampingan Karyawan 

Apa itu HPP?

HPP adalah akronim dari Harga Pokok Penjualan. HPP sendiri adalah biaya yang dibutuhkan oleh suatu perusahaan untuk memproduksi sebuah barang, baik langsung maupun tidak langsung. HPP sendiri dimasukkan ke dalam laporan. HPP sendiri terhitung penting karena HPP dibutuhkan sebelum menentukan harga jual. HPP sendiri tidak sama dengan harga jual. Harga jual suatu produk adalah harga yang sudah ditentukan dan akan dibebankan pada konsumen.

HPP sendiri bukan hanya berupa biaya bahan baku suatu barang dan ongkos produksinya saja. HPP juga meliputi biaya tenaga kerja yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk tersebut, biaya pengiriman barang hingga sampai, maupun biaya penyimpanan barang tersebut jika membutuhkan untuk menyewa suatu gudang. Ada juga faktor yang berpengaruh pada HPP.

Komponen untuk Menghitung HPP

Ada 3 komponen yang dibutuhkan untuk menghitung HPP, yaitu

Contoh HPP

Persediaan Awal Barang

Tanpa terkecuali, ketersediaan barang wajib diamati oleh perusahaan. Kegiatan ini biasanya dilakukan pada awal periode. Kamu memerlukan persediaan awal untuk menghitung HPP. Isi dari komponen ini adalah stok barang tersedia serta yang bakal dipakai dalam proses produksi. Dengan mengetahui persediaan awal, kekosongan stok barang nantinya bakal bisa diantisipasi atau malah dihindari.

Pembelian Bersih

Perusahaan perlu memastikan stok barang yang ada tetap cukup. Karena itu barang persediaan terus perlu dibeli. Pada pembelian bersih, biaya transportasi, diskon, potongan, dan retur juga berpengaruh.

Baca Juga: Pemilik Bisnis, Begini Cara Membuat Pembukuan Keuangan!

Persediaan Akhir Barang 

Kebalikan dari persediaan awal, persediaan akhir adalah stok barang yang tersedia pada suatu waktu periode. Kamu dapat melihat ketersediaan tersebut pada data yang ada pada akhir periode di tahun itu. Karena pada suatu proses produksi, barang yang digunakan tidak serta-merta habis digunakan. Sisa barang yang akan digunakan untuk proses produksi berikutnya inilah yang dinamakan persediaan akhir barang.

Baca Juga 
Berjualan Barang KW, yes or no?

Manfaat dari Menghitung HPP

Ada beberapa manfaat yang bisa kamu dapatkan dari menghitung HPP, di antaranya adalah sebagai berikut. 

Penentuan Harga Jual

Salah satu hal yang paling terasa dengan menghitung HPP adalah kamu dapat menentukan harga jual. Dengan menghitung harga pokok penjualan, kamu bisa menemukan harga yang ideal untuk ditetapkan pada produk yang ingin kamu jual. Dengan mengetahui biaya yang digunakan untuk menghasilkan produk tersebut, harga yang tepat untuk suatu produk dapat ditetapkan. Hal itu juga berarti kamu tidak menetapkan harga yang terlalu rendah. Dengan harga yang kompetitif, bisnis kamu bisa bertahan ataupun berkembang dengan baik.

Mengetahui Laba Rugi

Contoh HPP

Dengan menghitung HPP, kamu dapat mengetahui apakah produksi barang tersebut sebanding dengan harga jual. Apalagi jika penjualan barang tersebut telah berjalan selama beberapa waktu. Jika rugi, kamu bisa memutuskan untuk menghentikan produksi tersebut. Namun kamu juga bisa menentukan sebesar apa laba yang kamu inginkan dengan mengetahui harga pokok penjualan atau HPP.

Pengendalian Biaya Produksi

Karena terdapat beban produksi, kamu juga dapat mengetahui apakah satu atau beberapa faktor dalam produksi ternyata mengganggu atau bahkan memakan biaya operasional yang tidak sebanding dengan penjualan. Selain itu jika terdapat kenaikan harga pada biaya produksi, kamu dapat membuat penyesuaian harga agar kamu tidak rugi serta keuntungan yang kamu dapatkan tetap terkatrol.

Baca Juga: Contoh Pembukuan Sederhana Lengkap dengan Aplikasinya

Rumus Menghitung Contoh HPP

Rumus yang digunakan untuk menghitung HPP adalah sebagai berikut:

Persediaan Awal + Pembelian Bersih – Persediaan Akhir = HPP 

Oleh karena itu ada beberapa komponen yang perlu dilengkapi terlebih dahulu seperti

Penjualan Bersih

Meskipun tidak termasuk dalam rumus, penjualan bersih menjadi komponen yang dihitung. Di dalamnya terdapat hal seperti penjualan kotor, serta retur pembelian dan potongan yang diberikan oleh perusahaan. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

Baca Juga 
10 Jasa Jemput Paket ke Rumah, Aman dan Anti Ribet!

Penjualan Bersih: Penjualan Kotor – (Retur + Potongan)

Pada perhitungan ini, retur dimasukkan karena retur merupakan faktor yang membuat perusahaan rugi.

Pembelian Bersih

Rumus kedua untuk mendapatkan contoh HPP adalah dengan menemukan pembelian bersih. Pada pembelian bersih, ongkir merupakan salah satu faktor yang dibebankan ketika perusahaan membeli barang. Untuk menghitung pembelian bersih, kamu bisa menggunakan rumus sebagai berikut:

Pembelian Bersih = (Total Pembelian + Ongkir) – (Retur + Potongan Pembelian)

Persediaan awal barang sendiri adalah total barang yang dimiliki pada suatu periode tertentu. Persediaan awal juga bisa didapatkan dari persediaan akhir yang tidak digunakan atau tersisa pada periode sebelumnya.

HPP

Setelah melengkapi semuanya, kamu sudah bisa menghitung dan mendapatkan contoh HPP menggunakan rumus contoh HPP yang sudah diberikan sebelumnya. Kemudian kamu dapat menghitung selanjutnya dengan rumus berikut:

HPP = Persediaan barang – persediaan akhir

Itu tadi penjelasan singkat mengenai HPP, manfaatnya, serta rumus contoh HPP yang bisa kamu gunakan. Masih banyak komponen dan istilah bisnis yang kamu perlu pelajari jika kamu benar-benar serius ingin menjalani bisnis. Dengan mengerti proses bisnis serta perhitungannya, kamu dapat menjalankan bisnis dengan baik. 

Contoh HPP

Kamu juga perlu mengatur dengan baik bisnismu agar tidak kewalahan dalam menjalaninya. Sekarang, kamu nggak perlu bingung lagi karena sudah ada SmartSeller. Kamu bisa mengelola dagangan, atur pengiriman, bahkan kelola stok dari satu dashboard. Dengan SmartSeller, bisnis online kamu bisa semakin rapi dan berjalan dengan lancar. Tunggu apa lagi? Yuk, cari tahu infonya lebih lanjut di sini