Terdapat banyak contoh usaha mikro saat ini yang bisa jadi inspirasimu untuk juga mulai merintis bisnis meski hanya dengan modal dan jumlah aset yang tidak banyak. Menurut data yang diambil dari Badan Koordinasi Penanaman Modal sendiri, usaha mikro, yang termasuk dalam UMKM, juga berperan secara signifikan dalam kontribusinya terhadap PDB negara.
Usaha mikro sendiri termasuk dalam salah satu jenis usaha berdasarkan skala, di samping usaha kecil dan menengah. Nah, kira-kira apa saja sih yang bisa menjadi tolak ukur sebuah usaha dapat dikategorikan ke dalam usaha mikro? Seperti apa contoh usaha mikro yang bisa dicoba?
Artikel kali ini akan membahas kriteria pengkategorian usaha mikro secara singkat, ide contoh usaha mikro, dan juga cara untuk meningkatkan perkembangan usahanya. Yuk, simak artikel ini sampai habis!
Definisi dan Kriteria Usaha Mikro
Definisi usaha mikro sebenarnya sudah diatur dalam perundang-undangan Indonesia, salah satunya adalah dalam Peraturan Pemerintah No. 7 tahun 2021.
Dalam PP No.7 tahun 2021, usaha mikro difenisikan sebagai jenis usaha yang dimiliki oleh individual atau perorangan, atau bisa juga badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria yang diatur dalam PP tersebut. Kriteria ini digunakan untuk mengelompokkan UMKM berdasarkan modal usaha atau hasil penjualan tahunan.
Berdasarkan peraturan pemerintah tersebut, usaha mikro memiliki modal usaha hingga paling banyak sebesar Rp1Miliar, tapi tidak termasuk aset tanah dan tempat bangunan usaha.
Selain itu, untuk pemberian kemudahan kepada pelaku UMKM, peraturan tersebut juga mengatur bahwa usaha mikro dapat diukur berdasarkan hasil penjualan tahunan, yaitu sebesar paling banyak Rp2Miliar.
Di samping kriteria dari PP No. 7 tahun 2021 tersebut, Badan Pusat Statistik juga menyebutkan bahwa suatu usaha dapat tergolong sebagai usaha mikro jika tenaga kerja yang dimiliki berjumlah 1 sampai 4 orang.
Nah, berdasarkan kriteria singkat tentang usaha mikro tersebut di tas, apakah kamu tertarik untuk terjun dalam perbisnisan ini? Ada beberapa contoh usaha mikro yang hingga saat ini masih memiliki demand atau permintaan pasar yang tinggi lho!
Beberapa Contoh Usaha Mikro yang Bisa Jadi Inspirasi
Memilih jenis usaha memang tidak bisa dibilang gampang. Ada beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan ketika memilihnya, mulai dari kesesuaian dengan minat, keahlian, modal yang dimiliki, lokasi, hingga demand pasar di lingkungan tersebut.
Namun, kamu bisa memulainya dengan membuka jenis usaha yang jarang ditemukan di lingkunganmu dan sekitarnya menyediakan produk atau jasa yang menjawab permasalahan masyarat sekitar.
Berikut ini adalah beberapa contoh usaha mikro yang mungkin bisa menjadi inspirasi untuk mulai merintis!
1. Warung Makan Indomie (Warmindo)
Siapa sih yang tidak suka dengan Indomie? Produk mie instan kebanggaan negara Indonesia ini banyak digemari oleh kebanyakan orang. Mie instan juga sudah jadi bagian dari sembako rumah tangga. Lantas, kenapa orang-orang masih makan Indomie di warung?
Beberapa tahun belakangan, contoh usaha mikro yang menjual olahan produk Indomie ini sedang populer di kalangan masyarakat, terutama anak muda. Warmindo ramai digandrungi oleh anak muda karena menjadi tempat nongkrong bagi mereka. Selain itu, harga Indomie juga masih terbilang ramah di kalangan anak muda, seperti pelajar dan mahasiswa. Jadi, dengan harga yang murah, mereka bisa bercengkrama dengan teman walau hanya di warung saja.
Kalau kamu tertarik untuk membuka contoh usaha mikro ini, kisaran modal yang diperlukan mulai dari Rp3.800.000 hingga Rp5.500.000 dan belum termasuk biaya lain seperti persewaan tempat ya. Untuk sewa tempat, akan lebih hemat kalau kamu bisa memanfaatkan area kosong di tempat tinggalmu sendiri.
Baca Juga: Contoh Kebutuhan Pokok yang Cocok untuk Jadi Ide Usaha
2. Laundry
Usaha laundry kiloan yang dikelola perorangan juga termasuk dalam contoh usaha mikro. Contoh usaha mikro yang satu ini memang tak jarang ditemukan, tapi keberadaannya masih tetap dicari karena demand pasar yang selalu ada. Apalagi, kalau kamu membuka contoh usaha mikro ini di dalam area yang terdapat banyak kost-kostan, kampus, perkantoran, atau proyek. Usaha laundry mungkin bisa jadi opsi bisnis kecil-kecilanmu.
Modal yang harus dikeluarkan untuk usaha laundry memang terbilang cukup mahal karena kamu harus membeli peralatannya, seperti mesin cuci, pengering, setrika, rak pakaian, sabun cuci, hingga pewangi. Untuk besaran modalnya sendiri, kamu perlu mengeluarkan biaya Rp10 juta sampai Rp15 juta.
Agar usaha laundry-mu berbeda dengan kompetitor, kamu bisa menyediakan jasa laundry di luar pakaian, misalnya, cuci sepatu, tas, karpet, atau trolley bayi.
3. Barbershop
Selain laundry, contoh usaha mikro dengan produk jasa lainnya adalah barbershop atau tempat pangkas rambut. Sama dengan usaha laundry, membuka bisnis barbershop memiliki potensi besar karena jasanya yang terus dibutuhkan oleh masyarakat.
Inilah juga salah satu kelebihan membuka contoh usaha mikro berproduk jasa, bahwa usaha ini tidak menjadikan tren sebagai patokan. Sehingga, bisnis mampu terus berjalan karena ada kebutuhan dari masyarakat.
Nah, usaha barbershop umumnya akan lebih laku ketika dibuka di area dekat perumahan warga karena aksesibilitas yang lebih efektif pula bagi mereka. Kalau untuk masalah modal, kisarannya juga lumayan karena kamu harus membeli perlengkapan pangkas rambut. Nominalnya sendiri berada di kisaran Rp3,5juta hingga Rp9juta.
4. Percetakan dan photocopy
Kalau lokasi bisnismu nantinya berada di dekat sekolahan atau kampus, kamu mungkin bisa coba contoh usaha mikro yang satu ini. Yap, usaha percetakan dan photocopy juga termasuk contoh usaha mikro yang tidak terpengaruh oleh tren karena demand yang terus ada.
Potensi pelanggan tidak hanya dari kalangan pelajar saja, tapi dari berbagai kalangan masyarakat juga bisa. Ladang keuntungan di contoh usaha mikro ini tidak akan mati selama penggunaan dokuman dan perihal administrasi yang membutuhkan untuk dicetak atau difotokopi tetap terus dibutuhkan.
Modal untuk membuka usaha percetakan dan photocopy bisa tergolong cukup mengocek kantong, yaitu sekitar Rp50 juta karena mesin photocopy yang cukup mahal. Tapi, ada banyak jenis mesin photocopy dengan harga yang lebih murah dan kualitas yang berbeda. Nah, pada umumnya contoh usaha mikro ini juga menjual alat tulis kantor.
Baca Juga: Rincian Modal dan Cara Memulai Usaha Percetakan Bagi Pemula
Cara Meningkatkan Perkembangan Usaha Mikro
Sudah kepikiran untuk buka usaha seperti contoh usaha mikro di atas? Selagi kamu menjalankannya, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan perkembangan usaha, yaitu:
- Membuat business plan. Business plan penting untuk perkembangan usaha karena bersifat sebagai pedoman bagi bisnis agar selalu berjalan sesuai dengan program kerja.
- Memiliki Standard Operating Procedure. SOP diperlukan agar kualitas produk yang diberikan tetap baik dan karyawan memiliki panduan kerja.
- Menetapkan segmen pasar. Sebagai pemilik bisnis, kamu perlu menargetkan calon pelanggan yang sesuai dengan produk yang ditawarkan dalam bisnis agar dapat mengoptimalkan penjualan.
- Memanfaatkan media sosial. Upaya promosi perlu dilakukan meski bisnis hanya usaha mikro saja. Media sosial adalah wadah termudah untuk melakukan aktivitas promosi yang dapat menarik pelanggan baru.
- Memperkaya ilmu. Baik itu dari segi pemilik bisnis atau karyawan, keahlian tetap perlu di asah agar kualitas produk yang diberikan juga meningkat. Dengan begitu, kepuasan pelanggan akan terpenuhi pula.
Membuka usaha baru, seperti contoh usaha mikro yang sudah disebutkan, juga perlu perencanaan dan persiapan yang matang agar usaha yang dijalankan tersebut dapat bertahan lama. Itulah penjelasan singkat mengenai contoh usaha mikro dan sedikit cara untuk meningkatkan perkembangannya!
Nah, baik itu usaha mikro, kecil, atau menengah, usaha tersebut harus dikelola dengan baik. Kamu bisa coba aplikasi SmartSeller, yaitu aplikasi satu dashboard dengan berbagai fitur pengelolaan usaha, seperti manajeman stok barang, pengiriman, hingga pembuatan web toko online-mu lho! Yuk, cobain SmartSeller sekarang!