Grosir atau perkulakan ini biasa disebut dengan penjualan barang dalam jumlah yang besar. Biasanya, kita hanya mengetahui jika tukang kulakan atau grosir ini akan memperoleh produk yang diinginkan dari pihak produsen dengan kuantitas yang besar, tetapi dengan harga yang lebih murah atau rendah. Namun, pengertian sebenarnya apa itu grosir jarang kita ketahui.
Secara umum, grosir bisa sangat menguntungkan bagi wilayah atau daerah yang berada jauh dari pusat produksi suatu barang secara langsung. Dengan begitu, keberadaan perkulakan ini juga bisa membantu wilayah tersebut dalam memenuhi suatu barang sesuai dengan kebutuhan masyarakatnya. Lalu, apa itu grosir? Mari kita bahas.
Apa Itu Grosir?
Apa itu grosir? Biasanya dapat diartikan sebagai saluran distribusi ke-2 atau ke-3 setelah distributor. Selain itu, apa itu grosir merupakan kegiatan membeli dan menjual kembali barang kepada pengecer, pedagang, hingga institusi.
Apa itu grosir juga sering disebut sebagai pedagang besar. Sebab, biasanya pedagang grosir akan menjual barangnya kepada para pengecer. Hal ini juga menjadi alasan mengapa pedagang grosir menjual barang dengan harga murah tetapi dengan kuantitas atau jumlah barang yang banyak, karena pengecer nantinya akan langsung memberikan layanan kepada pembeli atau konsumen.
Jenis-jenis Grosir
Setelah mengetahui pengertian dari apa itu grosir, kamu juga perlu mengetahui, ada beberapa jenis grosir yang dipaparkan oleh oleh Arif Yusuf Hamali, dan Eka Sari Budhihastuti dalam bukunya yang bertajuk Pemahaman Kewirausahaan. Berikut informasi mengenai jenis-jenis grosir.
-
Makelar dan Agen
Apa itu grosir dengan jenis makelar dan agen? Pada jenis ini, makelar dan agen bertugas untuk memudahkan penjualan serta pembelian. Makelar biasanya menjadi penghubung antara penjual dan konsumen untuk membantu negosiasi. Lalu, agen sendiri menjadi pihak yang mewakili penjual maupun pembeli.
-
Grosir Pedagang Besar
Grosir pedagang besar umumnya mengelola dan menangani barang-barang jualannya sendiri. Pada jenis grosir satu ini, terdiri dari pedagang grosir dengan layanan penuh, sebagai contoh pedagang grosir yang menjajakan dagangannya kepada para pengecer dengan memberi layanan penuh. Lalu, jenis lainnya adalah penyalur industri yang nantinya melibatkan pedagang menawarkan jasanya kepada pabrik, alih-alih kepada pengecer.
-
Grosir Serba Aneka
Berbeda dari dua jenis sebelumnya, grosir serba aneka biasanya melingkupi sektor pertanian. Misalnya, grosir dalam mengumpulkan hasil pertanian.
Baca Juga: Wajib Tahu, Ini 3 Cara Mencari Supplier Tangan Pertama!
-
Kantor atau Cacang Pengecer
Berikutnya adalah kantor atau cacang pengecer, apa itu grosir dengan jenis ini? Biasanya, pada jenis ini melibatkan penjualan partai yang lebih besar. Secara garis besar, kegiatan ini dilakukan oleh penjual dan pembeli, alih-alih melibatkan grosir secara bebas.
Perbedaan Grosir dan Eceran
Sering kali, orang beranggapan jika apa itu grosir dan eceran ini memiliki kesamaan. Padahal, kedua kegiatan ini sangat berbeda. Eceran atau biasa disebut dengan retailer merupakan kegiatan yang melibatkan pedagang membeli barang dan menjualnya langsung kepada konsumen.
Eceran juga biasanya membeli barang dengan jumlah yang lebih besar, lalu menjualnya kembali dalam jumlah kecil atau satuan.
Sementara, apa itu grosir biasanya menjual barang dalam jumlah besar kepada pengecer. Selain itu, grosir juga biasanya meliputi wilayah yang lebih luas ketimbang eceran.
Tak hanya luas wilayah saja, perbedaan signifikan lainnya ialah transaksi yang dilakukan oleh grosir umumnya lebih besar. Lalu, grosir tidak membutuhkan iklan, yang biasanya dilakukan oleh bisnis eceran. Sebab, eceran lebih memerlukan iklan atau promosi agar menarik konsumen.
Tips Memulai Bisnis Grosir
Setelah mengenali apa itu grosir dan apa saja jenisnya, tentu kamu semakin siap untuk memulai bisnis grosir ini. Namun, jangan gegabah, kamu juga perlu mengetahui apa saja langkah yang harus diambil untuk memulai bisnis ini. Pasalnya, jika kamu asal memulai, bukan keuntungan yang didapat, melainkan kerugian. Bukan hanya rugi uang, tapi juga rugi waktu.
Tonton Juga: #SellerStory Haromain Dates : Dari Guru Ngaji Hingga Omset Ratusan Juta Per Hari
Padahal, sudah jelas kamu mencari keuntungan dengan bisnis grosir. Lalu dari mana bisnis grosir ini mendapatkan keuntungan?
Sesuai dengan pengertian apa itu grosir, yakni pedagang besar yang akan menjualnya kepada para penjual eceran atau pengecer. Dari hasil penjualan itulah, kamu dapat merasakan keuntungannya. Lantaran, dalam proses jual beli tersebut terdapat selisih harga dari harga beli dari produsen dengan harga yang dijual pada pihak retail atau pengecer.
Apalagi, sudah menjadi rahasia umum jika pihak grosir ini membeli dalam jumlah banyak pada pihak produsen, sehingga kemungkinan mendapatkan potongan harga menjadi lebih besar. Nah, agar mendapatkan keuntungan ini, kamu bisa mengikuti tips memulai usaha grosir, berikut ini.
-
Cek Harga
Sudah menjadi rahasia umum, jika harga kerap menjadi faktor penentu bagi sebuah usaha akan dilirik atau tidak oleh calon pelanggan. Maka dari itu, langkah pertama sebelum kamu memulai bisnis grosir ini adalah cek harga pasar.
Hal ini guna menghindari calon konsumen kabur apabila harga yang kamu tawarkan lebih mahal dari toko sebelah. Apalagi, sesuai dengan konsep apa itu grosir yang membeli dalam partai besar secara langsung dari produsen, jangan sampai barang tersebut jadi sia-sia karena tidak laku. Tak apa menjual produk lebih murah, akan tetapi jangan juga sampai merugikan usahamu.
-
Optimalkan Pelayanan
Membuat konsumen nyaman untuk menanyakan berbagai produk yang kamu jajaki di toko offline maupun online menjadi faktor pendukung usahamu dilirik. Oleh karenanya, mengoptimalkan pelayanan ini merupakan langkah berikutnya yang bisa kamu ambil untuk melariskan usahamu.
Jangan sampai, kamu melayani calon konsumen dengan ekspresi wajah yang kurang mengenakan. Tetaplah ramah dan senyum kepada para calon pelanggan.
Selain tingkatkan pelayanan konsumen, kamu bisa juga menambah fitur yang membuat pelanggan merasa semakin terbantu. Misalnya, membuka layanan jasa pesan antar produk. Strategi bisnis satu ini ternyata efektif untuk meningkatkan angka penjualan.
-
Promo Menarik
Siapa yang tidak suka mendapatkan penawaran promo menarik? Untuk itu, kamu bisa sesekali memberikan penawaran promo berupa diskon ataupun potongan harga. Bisa juga dengan membuat sistem bundling, sehingga pelanggan merasa lebih hemat.
-
Bervariasi
One stop shopping, sering kali menarik perhatian pelanggan. Lantaran, konsumen tak perlu repot mencari di berbagai tempat untuk penuhi kebutuhan. Jadi, usahakan memiliki barang dengan berbagai jenis produk yang sekiranya akan dicari oleh konsumen dalam satu tempat saja.
Semakin banyak ragam dan lengkap bisnismu, maka konsumen juga akan semakin tertarik. Tak menutup kemungkinan, pelanggan-pelanggan baru akan mampir untuk menanyakan ketersediaan barang yang dibutuhkannya.
Baca Juga: Apa Perbedaan Reseller dan Dropship di Bisnis Online?
Keuntungan Bisnis Grosir
Keuntungan apa itu grosir yang didapatkan dari pebisnis, salah satunya minim risiko kerugian karena grosir menjual kepada para pengecer untuk dijual kembali. Saat ini, bisa disebut dengan reseller atau dropshipper. Orderan pun akan selalu masuk.
Jika kamu merasa kesulitan dalam mengatur orderan, kamu bisa menggunakan fitur Manajemen Order yang ada di platform SmartSeller. Selain itu, ada juga fitur Private Order untuk menunjangnya. Eit, di SmartSeller juga terdapat banyak reseller terpercaya, sehingga bukan hanya dibantu mengelola toko online, namun bisa memperluas pasar. Penasaran? Cek di sini, ya!