Mendirikan suatu usaha atau bisnis tidaklah mudah. Dibutuhkan ide usaha yang berpeluang meraup keuntungan serta tekad sungguh-sungguh dalam menjalankan usaha tersebut. Salah satu ide usaha yang menjanjikan dengan potensi keuntungan yang lumayan besar adalah usaha percetakan. 

Usaha percetakan merupakan ide bisnis yang menjanjikan karena dibutuhkan oleh orang banyak, mulai dari anak sekolah, mahasiswa/i, pegawai, hingga para pelaku usaha lainnya. Hal ini karena beberapa pendapat menunjukkan bahwa bisnis percetakan akan selalu stabil, tidak memiliki musim tertentu, dan tidak ada kenaikan pasar.

Sebagai pemula yang ingin mendirikan usaha percetakan, pemilihan jenis usaha percetakan merupakan hal penting yang harus diperhatikan sebelum memutuskan. Dalam penentuan mendirikan usaha percetakan, kamu dapat memulainya dari skala rumahan terlebih dahulu, seperti jasa fotokopi, print, cetak buku, dan sejenisnya.

Lalu, bagaimana cara memulai usaha percetakan bagi pemula? Berapa kira-kira estimasi modal yang dibutuhkan dalam mendirikannya? Yuk, simak artikel ini agar kamu punya gambaran untuk memulai bisnis percetakan tanpa ragu! 

Usaha Percetakan

Beberapa Cara Memulai Usaha Percetakan Bagi Pemula

Seperti yang sudah dijelaskan, usaha percetakan merupakan usaha yang tidak ada musim tertentu. Maksudnya, orang dapat sewaktu-waktu membutuhkan jasa percetakan. Terdapat beberapa contoh ide bisnis yang dapat kamu lakukan seperti percetakan undangan, banner atau media promosi lainnya, printing atau sablon baju, cutting stiker, fotokopi, dan lain-lain.

Nah, apakah kamu sudah mempunyai ide usaha seperti apa yang akan kamu mulai? Jika sudah, yuk, simak beberapa cara memulai usaha percetakan yang harus kamu pahami!

1. Tentukan fokus bidang percetakan

Dari beberapa contoh ide usaha percetakan yang telah dijelaskan, kamu bisa memilih satu bidang percetakan untuk ditekuni sebagai start awal untuk memulai. Cara memulainya yaitu dengan menentukan fokus bidang percetakan. Setelah kamu sudah mengetahuinya, lalu tentukan target pasarnya. Misal, kamu ingin membuka bisnis di bidang fotokopi, print, dan jilid, maka target pelanggan yang kamu tuju adalah pelajar dan mahasiswa.

Baca Juga  Cara Membuat Template Keren di Unggahan Instagram Bisnis!

2. Pelajari Product Knowledge Dari Fokus Bidang Percetakan

Hal terpenting ketika kamu sudah mengetahui mau membuka usaha percetakan dibidang apa, yaitu pelajari dulu cara menggunakan alat-alat percetakan atau product knowledge nya. Misal, jika kamu membuka bisnis di bidang fotokopi, print, dan sejenisnya, kamu harus tau cara mengoperasikan mesin fotokopi, cara mengatasi mesin fotokopi jika mengalami masalah (seperti kertas terselip), cara menjilid yang rapi, cara menggunakan mesin laminating, dan lain sebagainya.

3. Tentukan Lokasi Usaha

Cara memulai usaha percetakan selanjutnya yaitu menentukan lokasi usaha. Contohnya, jika bisnis yang kamu buka adalah di bidang fotokopi dan sejenisnya, kamu bisa membuka usaha tersebut di sekitar area kampus, sekolah, dan perkantoran.

4. Siapkan Modal dan Tentukan Harga Jual

Modal merupakan hal terpenting bagi setiap orang yang ingin mendirikan usaha. Sebelum memperkirakan berapa modal yang harus dikeluarkan untuk mendirikan usaha percetakan, kamu harus mengetahui alat apa saja yang dibutuhkan untuk menunjang jalannya usaha. Estimasi modal yang dikeluarkan minimal sekitar 15 juta keatas, tergantung jenis dan kualitas alat atau mesin yang kamu gunakan. 

Setelah menentukan modal, jangan lupa untuk menentukan harga jual. Hal lain yang harus diperhatikan disini adalah kamu harus melakukan riset mengenai harga jual yang ditawarkan oleh kompetitor lainnya agar kamu punya gambaran. Jika kamu ingin menjual sedikit lebih murah dari kompetitor, pastikan kualitas yang kamu tawarkan tetap bagus.

Baca Juga: 6 Cara Menghitung Harga Jual per Unit dalam Bisnis

5. Promosi bisnis

Hal terakhir untuk memulai usaha percetakan yaitu melakukan promosi. Ketika cara yang sudah dijelaskan di atas sudah kamu lakukan, jangan lupa untuk melakukan promosi ke target pasar yang sudah kamu tentukan.

Usaha Percetakan

Rincian Perkiraan Modal Untuk Usaha Percetakan

Setelah mengetahui beberapa cara untuk memulai usaha percetakan, sekarang waktunya untuk menghitung kira-kira berapa kisaran modal yang kamu butuhkan untuk membuka usaha percetakan. Berikut rincian modal yang bisa kamu perhatikan sebagai gambaran untuk membuka usaha percetakan, baik offset maupun digital printing.

Baca Juga  5 Tips Menangani Keluhan Pembeli Online Shop

Usaha Percetakan

1. Mesin Fotokopi

Dalam menentukan mesin fotokopi yang akan kamu pilih, terdapat beberapa hal yang harus dipertimbangkan. Pertama, untuk menekan modal agar lebih hemat, kamu tidak perlu membeli mesin fotokopi tersebut, melainkan cukup dengan menyewanya saja. Estimasi biaya yang dibutuhkan untuk menyewa yaitu di kisaran harga 500 ribu-750 ribu perbulannya, atau 6 juta-9 juta per tahun (diluar biaya perbaikan teknisi jika dibutuhkan). Harga tersebut tentu hanya estimasi, tergantung jenis mesin fotokopi yang kamu pilih dan dimana kamu menyewanya.

Cara kedua yaitu dengan membeli mesin fotokopi second. Harga mesin fotokopi second yang dijual dipasaran yaitu ada di kisaran 10 juta, tergantung jenisnya. Namun, meski kamu membeli second, pastikan kualitas mesin fotokopi masih layak untuk digunakan dan tidak mudah mengalami trouble

2. Komputer (PC) dan Printer

Pada usaha percetakan, komputer (PC) digunakan untuk melakukan print serta untuk melakukan editing pada dokumen atau gambar. Estimasi harga untuk membeli PC yaitu mulai dari 4 juta-5 juta, tergantung jenis PC yang kamu pilih. Sedangkan harga untuk printer sendiri, ada di kisaran 750 ribu. Pastikan memilih PC dan printer yang awet agar dapat digunakan untuk jangka panjang.

3. Mesin Pemotong Kertas

Dalam pemilihan mesin pemotong kertas agar memiliki kualitas yang baik dan rapi, kamu disarankan memilih mesin pemotong kertas yang bagus dan awet. Harganya yaitu ada di kisaran 300 ribu keatas, tergantung jenisnya. Tetapi, ada juga mesin pemotong kertas yang memiliki harga di bawah 300 ribu. Pastikan kamu memilihnya dengan teliti sebelum memutuskan.

4. Mesin Laminating Beserta Bahan Laminasi

Pada pemilihan mesin laminating, kamu disarankan untuk mencari informasi sebanyak-banyaknya terutama pada spesifikasi mesin agar nantinya tidak mengalami kesulitan jika terdapat masalah pada mesin. Harga mesin laminating yang bagus beserta bahan laminasinya yaitu ada di kisaran 2 juta.

Baca Juga  Lakukan 6 Hal Ini untuk Mengelola Uang Anda di Bulan Ramadhan

Usaha Percetakan

5. Kertas Beragam Jenis, Tinta Printer, dan Etalase

Dalam usaha ini, kamu juga perlu menyiapkan beberapa jenis kertas, seperti HVS A4 70 gr, HVS A4 80 gr, HVS folio, kertas foto, dan lain-lain. Estimasi biaya yang dibutuhkan untuk kertas yaitu sekitar 4 juta. Untuk tinta printer, disarankan untuk memilih tinta dengan kualitas baik. Harganya ada di kisaran 1.5 juta tergantung jenis tintanya. Untuk etalase sendiri, harga mulai dari 2 juta. Etalase digunakan untuk meletakan barang jualan tambahan lainnya, seperti alat tulis kantor.

6. CD Instalasi Program

CD instalasi program ini dibutuhkan untuk menginstall software, seperti aplikasi corel draw, photoshop, perangkat lunak adobe, dan lain-lain. Estimasi harga yang dibutuhkan yaitu ada di kisaran harga 800 ribu.  

Dari rincian modal di atas, setidaknya kamu membutuhkan modal sebesar 26.350.000. Biaya tersebut hanya estimasi saja, bisa kurang atau lebih, tergantung jenis alat atau mesin serta toko yang kamu pilih untuk membelinya. Estimasi biaya ini juga masih termasuk kecil, belum ditambah biaya operasional dan biaya pendukung lainnya. 

Baca Juga: Tips dan Trik Jualan Tanpa Modal yang Harus Diperhatikan

Itulah pembahasan singkat mengenai bagaimana cara memulai usaha percetakan bagi pemula, serta berapa estimasi modal yang dibutuhkan untuk memulai usaha ini. Gimana? Tertarik untuk mencoba membuka bisnis ini sendiri dengan perkiraan rincian modal di atas?  Usaha mana pun yang kamu jalankan nantinya, pasti perlu dikelola dengan baik agar bisnis dapat berjalan dengan lancar. Nah, ada satu cara yang bisa lakukan lho seperti memanfaatkan aplikasi SmartSeller! Pada salah satu fiturnya, yaitu inventory management, kamu bisa mengetahui update terkini stok barang dari semua channel penjualan yang kamu punya. Jadi, masalah kehabisan stok barang pun bisa teratasi deh! Yuk, daftarkan dirimu di SmartSeller!