Definisi Fintech: Sejarah, Manfaat dan Jenis-Jenisnya

Ngorder Aplikasi menejemen toko online : Produk-produk fintech atau financial technology semakin akrab di tengah masyarakat kita sejak beberapa tahun terakhir. Jika Anda terbiasa menggunakan berbagai layanan pembayaran seperti Go Pay dan OVO, maka Anda sudah memanfaatkan salah satu inovasi dari financial technology. 

Di Indonesia, definisi fintech semakin populer seiring dengan banyaknya perusahaan teknologi yang mulai menggarap pasar keuangan. Mereka berlomba-lomba menciptakan aplikasi hebat sebagai sarana pembayaran, kredit, dompet digital sampai investasi. 

Keberadaanya semakin mendapat tempat saat pemerintah meluncurkan Gerakan Nasional Non Tunai. Gerakan ini terbukti efektif mendorong masyarakat agar memanfaatkan teknologi cashless untuk melakukan aneka pembayaran menggunakan uang elektronik. 

Sebagai sebuah inovasi, sebenarnya apa itu fintech dan sejauh mana teknologi dapat membantu dunia keuangan kita. Simak ulasannya berikut ini. 

Definisi Fintech 

Fintech berasal dari gabungan dua kata yaitu financial dan technology. Fintech merupakan sebuah terminologi yang menggambarkan bagaimana teknologi baru dapat meningkatkan dan mengotomatiskan penggunaan layanan keuangan.  

Tujuan dari fintech adalah menciptakan teknologi yang dapat mempermudah, mempercepat, dan mengefisienkan berbagai proses di dalam pelayanan keuangan. Melalui sentuhan teknologi, fintech berusaha memotong rantai birokrasi keuangan yang selama ini ribet dan memakan waktu. 

Misalnya, untuk mengirim dana sekarang sudah bisa lewat perangkat genggam alih-alih harus datang ke ATM atau bank. Karena itu, fintech sedikit banyak telah mempengaruhi perilaku masyarakat dalam bertransaksi.  

Sejarah Fintech

Sejarah fintech dapat ditarik sejak tahun 1886 di mana pada saat itu telah terjadi evolusi perangkat komunikasi dan transportasi. Pengembangan kabel trans atlantik telah membuka jalan bagi sistem transfer dana elektronik pertama, yang mengandalkan telegraf dan kode morse.

Pada 1950 an, kartu kredit pertama di dunia diciptakan dan menjadi pondasi bagi budaya pembayaran non tunai atau cashless. Pada 1967 hingga 2018, dunia keuangan mulai bergerak dari analog ke digital. Salah satu inovasi penting dalam periode ini adalah mesin ATM pertama yang dipasang pada Bank Barclays pada 1967. 

Baca Juga  7 Tips Mengelola inventory management produk untuk penjual online

Inovasi penting lainnya terjadi pada bursa efek. NASDAQ berdiri pada 1970 an sebagai bursa efek digital pertama di dunia. Inovasi inilah yang kemudian diadopsi di berbagai negara dan saat ini hampir semua bursa saham sudah menggunakan sistem digital.  

 Pada 1980 an, mulai dikembangkan sistem perbankan online dan semakin mendapatkan perhatian pada 1990 an. Pada saat itu, internet mulai berkembang dengan pesat dan muncul beberapa pemain e-commerce yang kita kenal sekarang. 

Pada 2005, perusahaan peer to peer lending pertama bernama Zopa didirikan di Inggris. Setahun kemudian, ide ini mulai direplikasi di Amerika dan sukses menjadi alternatif pendanaan dan investasi. 

Saat ini, financial technology sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari ekosistem digital. Meski begitu, industri fintech masih akan terus berkembang lagi ke depan seperti rencana Facebook yang ingin menciptakan cryptocurrency Libra yang bisa diterima di seluruh dunia.  

Manfaat Fintech 

Kehadiran financial technology membawa sejumlah dampak positif bagi dunia ekonomi dan masyarakat. Berikut beberapa di antaranya. 

Memudahkan Transaksi Keuangan

Dampak paling nyata yang bisa dirasakan dari kehadiran fintech tentu saja adalah kemudahan bertransaksi. Saat e-commerce semakin berkembang, kehadiran financial technology mengiringi itu dengan menawarkan banyak pilihan pembayaran.

Kemudahan melakukan pembayaran menjadi salah satu faktor penting dalam meningkatkan daya beli konsumen. Karena itu, semakin lengkap pilihan pembayaran di suatu platform, semakin besar pula kemungkinan konsumen itu membeli produk. Data Bank Indonesia menyebutkan, jumlah transaksi e-commerce di Indonesia mencapai Rp11 – 13 triliun pada 2019. 

Bagi pelaku usaha, fintech yang menyederhanakan proses administrasi ini dapat menekan biaya operasional dan modal. Selain itu, kehadiran fintech aplikasi manajemen juga membantu mereka dalam melakukan pembukuan dan pelaporan keuangan bisnis. 

Baca Juga  Cara Menghitung Biaya Produksi Agar Terhindar dari Kerugian

Menjangkau Masyarakat Yang Unbanked

Peran penting lain dari kehadiran fintech adalah menjangkau masyarakat yang selama ini belum tersentuh layanan keuangan formal. Dalam istilah ekonominya disebut sebagai unbanked. 

Mengapa seseorang tidak tersentuh layanan perbankan? Ada beberapa faktor seperti minimnya sarana dan prasarana yang mendukung, rendahnya literasi keuangan dan faktor-faktor geografis. Nah, kehadiran fintech dapat membantu mengatasi persoalan itu. 

Startup fintech seperti Amartha misalnya, mampu memberikan pinjaman dana bagi kelompok masyarakat di pedesaan tanpa proses birokrasi yang rumit. Hal seperti ini yang sulit dilakukan oleh perbankan konvensional karena terikat berbagai regulasi dan proses administrasi. 

Peran fintech dalam menjangkau masyarakat yang unbanked ini mendorong peningkatan inklusi keuangan di tanah air. Secara sederhana, inklusi keuangan adalah jumlah masyarakat yang sudah dapat mengakses layanan keuangan formal untuk berbagai transaksi keuangan seperti tabungan, kredit, investasi, dan lain sebagainya. Saat ini inklusi keuangan Indonesia sudah mencapai 76%, meningkat pesat sejak 2016.  

Alternatif Investasi dan Modal

Fintech dapat menjadi alternatif investasi bagi masyarakat dengan hadirnya platform investasi. Jika dahulu orang harus datang ke bank untuk membeli reksadana, saat ini cukup membelinya dengan aplikasi di smartphone. 

Bagi pelaku usaha, manfaat yang bisa mereka rasakan dari fintech adalah munculnya berbagai alternatif permodalan. Selain Amartha yang sudah disebutkan di atas, ada pula platform lain seperti Koinworks dan Modalku yang memberikan kemudahan dalam mengakses permodalan. 

Pelaku usaha dapat mengakses modal dengan lebih cepat dan transparan karena semuanya dapat dilihat di sistem. Sejumlah platform pemberi modal saat ini sudah bekerja sama dengan marketplace untuk mengetahui profil risiko suatu bisnis.

Misalnya, Anda sudah lama menjadi seller Shopee lalu Anda mengajukan pinjaman pada fintech yang sudah bekerja sama dengan marketplace tersebut. Perusahaan fintech tinggal melihat riwayat transaksi bisnis Anda untuk mengetahui apakah layak menerima permodalan atau tidak.  

Baca Juga  7 Rekomendasi Aplikasi Cek Ongkir dan Resi Terbaik

Definisi Fintech jenis dan Contohnya

Fintech terus mengalami perkembangan yang pesat dan melahirkan berbagai inovasi baru. Berikut ini merupakan jenis-jenis fintech yang umum dikenal sekarang. 

1. Peer-to-Peer (P2P) Lending dan Crowdfunding

Peer to Peer Lending merupakan inovasi fintech yang cukup baru di mana platform ini dapat mempertemukan antara investor dengan debitur dalam satu platform. Layanan ini dapat diibaratkan seperti sebuah marketplace finansial. Sementara itu Crowdfunding juga memiliki konsep yang hampir sama meski istilah ini lebih banyak dipakai untuk proyek sosial.  

2. Manajemen Risiko Investasi

Fintech juga hadir dalam bentuk aplikasi financial planning yang sangat dibutuhkan untuk membantu mengelola keuangan. Aplikasi financial planning dibutuhkan baik untuk kepentingan pribadi maupun bisnis. 

3. Payment, Clearing, dan Settlement

Fintech jenis ini yang pasti sudah akrab di tengah masyarakat. Layanan e money seperti Go Pay, DANA, dan OVO masuk ke dalam jenis fintech sistem pembayaran elektronik. Sampai dengan Mei 2020, jumlah fintech penyelenggara uang elektronik di Indonesia mencapai 57 entitas. 

4. Market Aggregator

Market aggregator merupakan platform yang mengumpulkan informasi keuangan secara lengkap yang dibutuhkan oleh pelaku usaha, investor, atau lainnya dalam mengambil keputusan. Fintech jenis ini semakin dibutuhkan seiring dengan semakin meningkatnya kebutuhan terhadap data. 

Kesimpulan

Financial Technology atau fintech merupakan inovasi yang menggabungkan antara teknologi dan keuangan. Kehadiran fintech memotong rantai birokrasi yang rumit dengan memberikan sistem keuangan yang transparan dan dapat diakses semua orang. Dalam perkembangannya, fintech hadir untuk menjawab berbagai kebutuhan dari masalah pembayaran sampai investasi.