Apa sih ciri-ciri sistem ekonomi pasar yang menjadi salah satu sistem ekonomi yang cukup populer bahkan diterapkan di negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan Inggris. Seperti yang kamu tahu, sebuah negara memerlukan sistem ekonomi untuk mengatur segala aktivitas perekonomian di dalamnya mulai dari produksi hingga konsumsi.
Fungsinya tentu untuk mengatur segala aktivitas perekonomian agar pihak-pihak di dalamnya. Salah satunya bagaimana orang-orang di dalamnya tetap melakukan produksi termasuk mengatur mekanisme produksi dan distribusi agar bisa berjalan dengan baik.
Lantas, apa itu sistem ekonomi pasar dan apa saja ciri-ciri dari sistem ekonomi tersebut? Untuk menjawabnya simak artikel berikut ini!
Sekilas Tentang Sistem Ekonomi
Sebenarnya, sistem ekonomi pasar bukanlah satu-satunya sistem ekonomi yang ada di dunia. Ada sistem ekonomi lain yang umumnya digunakan di negara-negara lain termasuk Indonesia. Setidaknya ada 4 jenis sistem ekonomi secara umum yaitu sistem ekonomi tradisional, sistem ekonomi komando, dan sistem ekonomi campuran.
Sistem ekonomi tradisional lebih berfokus pada cara-cara kebiasaan orang berdagang atau sistem ekonomi yang dianut secara turun-temurun. Contohnya adanya sistem ekonomi barter yang masih terjadi di beberapa negara.
Kemudian ada sistem ekonomi terpusat atau komando, di mana sumber daya ekonomi dikuasai serta dimiliki oleh negara. Masyarakat tidak bebas untuk menentukan harga bahkan untuk memiliki sebuah properti untuk diperjual-belikan.
Lalu ada sistem ekonomi campuran yaitu sistem ekonomi yang sangat versatile atau fleksibel, di mana pemerintah ikut mengatur regulasi sistem namun di sisi lain masyarakat bebas menentukan arah situasi ekonomi di dalamnya. Lantas, bagaimana dengan sistem ekonomi pasar?
Sistem Ekonomi Pasar
Sistem ekonomi pasar adalah sebuah sistem ekonomi yang tercipta langsung berdasarkan interaksi antar pelaku ekonomi di dalamnya. Dengan kata lain mulai dari mekanisme ekonomi, produksi, distribusi, dan penentuan harga dilakukan secara bebas oleh masyarakat tanpa campur tangan pemerintah.
Sistem ekonomi ini sering disebut juga sebagai sistem ekonomi liberal karena sumber daya ekonomi dimiliki seluas-luasnya oleh masyarakat mulai dari tanah, bangunan, bahan baku, sumber daya alam, bahkan tenaga kerja dimiliki oleh masyarakat. Di dalam sistem ekonomi pasar, para pelaku di dalamnya berkontribusi penuh terhadap situasi pasar. Misalnya mulai dari harga bahan baku, harga jual, bahkan gaji karyawan.
Baca juga: Bagaimana Cara Menghitung Modal Awal Sebelum Memulai Usaha
Sebenarnya, sistem ekonomi pasar sering kamu jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, perusahaan A menjual minuman jeruk seharga Rp15.000. Sementara perusahaan B agar minumannya lebih lagu padahal masih sama-sama menjual minuman jeruk menjualnya dengan harga Rp10.000.
Namun, jika kamu melihat contoh di atas sejatinya masih sangat sederhana. Sehingga para pakar ekonomi memberikan ciri-ciri pada sistem ekonomi pasar untuk membedakan apakah suatu negara tersebut benar-benar menganut sistem ekonomi pasar atau market economic system.
Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Pasar
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, masing-masing sistem ekonomi memiliki ciri-ciri tersendiri termasuk sistem ekonomi pasar. Apa saja ciri-cirinya?
1. Kepemilikan Pribadi
Kebanyakan produk baik itu barang maupun jasa merupakan hak milik pribadi. Sang pemilik berhak untuk mengelola, memproduksi, menjual, meminjam, mendistribusikan, dan tentu saja berhak mendapatkan keuntungan produk atau jasa yang Ia miliki tanpa campur tangan pemerintah.
2. Kebebasan terhadap Berbagai Pilihan
Para pelaku ekonomi memiliki kebebasan untuk membentuk mekanisme perekonomian mulai dari memproduksi, menjual, dan membeli produk barang atau jasa di dalam pasar. Meski begitu, ada dua hal yang ada di luar kontrol para pelaku ekonomi tersebut yaitu konsumen dan modal.
Konsumen cenderung membeli sebuah produk berdasarkan faktor-faktor yang sulit dikontrol oleh para penjual misalnya tren, daya beli, dan tentu kebutuhannya. Sementara modal, ditentukan berdasarkan biaya produksi yang juga didasari dengan permintaan dan penawaran.
3. Adanya Motif Self-Interest
Adam Smith, salah satu penggagas sistem ekonomi pasar menjelaskan bahwa di dalam sistem ini orang cenderung memiliki motif egoistis atau self-interest sehingga apa pun yang terjadi di dalam pasar didasari dengan kebutuhan dan keinginan para pelaku di dalamnya.
Contohnya, orang-orang cenderung akan menjual produknya ke calon pembeli yang menawarkan biaya lebih tinggi. Sebaliknya, pembeli juga cenderung akan membeli produk dengan harga terendah.
Selain itu, sistem ekonomi ini juga mampu menggambarkan kondisi penawaran dan permintaan secara akurat pada waktu tertentu. Sehingga sistem ekonomi ini juga dapat membentuk sistem “lelang” yang pada akhirnya berpengaruh terhadap pembentukan harga barang dan jasa.
Baca juga: Cara Menghitung Biaya Produksi Agar Terhindar dari Kerugian
4. Adanya Persaingan Bebas
Adanya persaingan bebas jadi ciri-ciri sistem ekonomi pasar yang paling kentara, di mana para pelaku ekonomi di dalamnya akan berlomba-lomba untuk memproduksi dan menjual produk semurah-murahnya dan seefisien mungkin. Namun, para pelaku juga bisa menaikkan harga setinggi-tingginya apabila kondisi permintaan naik. Kondisi ini sebenarnya sangat ideal karena mampu menghidupkan sistem ekonomi, baik penjual maupun pembeli mampu membentuk sebuah mekanisme pasar yang dinamis.
5. Sistem Ditentukan Mekanisme Pasar
Berbeda dengan sistem ekonomi lain, ciri-ciri sistem ekonomi pasar sangat bergantung pada kondisi pasar yang efisien, di mana penjual maupun pembeli memiliki akses yang sama terhadap informasi harga, penawaran dan permintaan. Sehingga harga yang terbentuk dalam sistem ekonomi jenis ini menggambarkan kondisi penawaran dan permintaan.
Adapun yang mempengaruhi permintaan adalah harga produk, daya beli masyarakat, selera konsumen, dan kebutuhan. Sementara yang mempengaruhi penawaran adalah jumlah penjual di pasar, teknologi yang digunakan, pengaruh dari harga barang lain, dan ekspektasi harga di masa depan.
6. Kewenangan Pemerintah yang Terbatas
Berbeda dengan sistem ekonomi komando atau terpusat, salah satu ciri-ciri sistem ekonomi pasar adalah pemerintah tidak ikut campur dalam menentukan harga. Meski begitu, masih ada peran pemerintah dalam membentuk sebuah harga. Dalam hal ini pemerintah berperan untuk membuat regulasi agar mekanisme pasar tetap stabil, adil, dan aman. Misalnya saja regulasi tentang layak konsumsi, keamanan konsumen, dan regulasi lingkungan.
Baca juga: Tujuan Evaluasi Usaha dan Metode yang Bisa Digunakan
Kelebihan dan Kekurangan Sistem Ekonomi Pasar
Sama seperti ciri-ciri sistem ekonomi lain, sistem ekonomi jenis ini juga memiliki kelebihan dan kekurangannya. Maka dari itu, tidak semua negara bisa menerapkan sistem ekonomi ini. Lantas apa saja kelebihan dan kekurangan dari sistem ekonomi jenis ini?
Kelebihan Sistem Ekonomi Pasar
Ada beberapa kelebihan dari penerapan sistem ekonomi liberal yaitu sebagai berikut ini:
- Baik penjual dan pembeli berperan dalam menentukan penawaran dan permintaan. Sehingga produk yang dijual biasanya adalah produk yang benar-benar dibutuhkan oleh konsumen. Para penjual pun juga bisa secara efisien menjual produk yang benar-benar diinginkan konsumen.
- Penjual cenderung melakukan inovasi-inovasi untuk meningkatkan penawaran dan bisa bersaing dengan kompetitor lain.
- Bukan hanya persaingan, sistem ekonomi liberal bahkan memungkinkan antar penjual untuk berkolaborasi membentuk produk inovatif.
- Informasi yang berkaitan dengan mekanisme pasar dibuka secara transparan baik kepada konsumen maupun pembeli.
Kekurangan Sistem Ekonomi Pasar
Di sisi kelebihannya, sistem ekonomi ini juga memiliki beberapa kekurangan di antaranya sebagai berikut.
- Sistem ekonomi liberal yang membuka persaingan seluas-luasnya membuat para orang-orang di dalamnya cenderung eksploitatif dan mengabaikan hal-hal yang menjadi perhatian. Misalnya mengabaikan psikologis dan situasi SDM-nya atau mengeruk secara serakah SDA.
- Sistem ekonomi liberal yang didasari dengan permintaan dan penawaran membuat sistem ini cenderung tidak stabil dalam waktu tertentu.
- Munculnya kekuatan monopoli sehingga pasar tercipta secara tidak adil.
Nah, itu lah beberapa kelebihan dan kekurangan dari sistem ekonomi bebas ini. Lalu bagaimana dengan Indonesia? Secara resmi, Indonesia menganut sistem ekonomi gotong royong dan kekeluargaan, contohnya dengan adanya koperasi dan juga BUMN sebagai badan yang mengelola produk-produk ranah publik.
Namun secara praktis, Indonesia juga menganut sistem ekonomi campuran di mana pemerintah juga berperan dalam menentukan harga namun di sisi lain para pelaku usaha dan juga konsumen turut menentukan jalannya mekanisme pasar.
Baca juga: Lengkap, Ini Cara Membuat Data Penjualan yang Baik
Sebagai salah satu pelaku usaha di Indonesia, di mana kamu sama-sama dituntut berkompetisi untuk terus berinovasi dengan pelaku usaha lain, kamu harus memiliki teknologi terutama untuk menunjang aktivitas penjualan salah satunya melalui aplikasi toko SmartSeller.
Melalui SmartSeller kamu bisa mengelola dan memantau order dari mana pun dan kapan pun dalam satu aplikasi. Kamu juga akan mendapatkan informasi penjualan dari dashboard yang lengkap tanpa perlu melakukan rekap data secara manual. Yuk, jadi pemilik usaha yang inovatif dengan aplikasi toko SmartSeller!