Cara menjadi dropshipper dikatakan lebih mudah dan cocok untuk dipakai sebagai model bisnis untuk orang-orang yang baru ingin terjun menjadi entrepreneur. Bahkan, jadi dropshipper juga direkomendasikan buat kamu yang ingin mendirikan usaha sampingan. Mengapa demikian?

Bagi beberapa kalangan orang yang baru pertama kali memulai bisnisnya, salah satu hal yang jadi tantangan tersendiri adalah soal modal dan risiko usaha. Terdapat momok yang membayangi pikiran, misalnya seperti untuk menghadapi risiko kerugian dan penghasilan yang didapatkan tidak dapat menutupi modal awal yang dikeluarkan sesuai target.

Memang untuk jadi entrepreneur, kita harus berani menghadapi risiko kerugian, tapi bukan berarti menutup mata akan opsi yang lebih minim risiko tersebut bukan? Pebisnis pemula hendaknya memikirkan secara matang model bisnis yang akan dijalankan untuk menghindari risiko tersebut. 

Kalau kamu ingin mendirikan bisnis yang minim risiko dan modal, menjadi dropshipper mungkin bisa jadi salah satu pertimbangan yang bagus. Cara menjadi dropshipper yang efisien juga cocok buat kamu yang tidak ingin ribet mengurus penyimpanan stok barang dagangan lho.

Nah, penasaran lebih lanjut dengan cara menjadi dropshipper? Yuk, untuk ketahui bagaimana cara menjadi dropshipper, baca ulasan singkatnya di bawah ini!

Cara Menjadi Dropshipper

Mengenal Dropshipper Secara Umum

Buat kamu yang ingin tahu cara menjadi dropshipper, ada baiknya untuk memahami alur dan proses dalam rantai jual beli dalam perdagangan pada umumnya.

Di dalam rantai jual beli perdagangan, umumnya terdapat tiga pihak yang terlibat, yaitu produsen, distributor, dan konsumen.

Singkatnya, produsen adalah pihak yang memproduksi barang. Kemudian, barang tersebut disalurkan oleh distributor untuk dijual kembali kepada konsumen untuk dikonsumsi, digunakan, atau dirasakan manfaatnya. 

Nah, dropshipper ini memiliki peran yang masuk ke dalam kategori distributor karena seorang dropshipper akan menyalurkan, atau dalam artian ini menjual, barang dari produsen kepada konsumen akhir. Pada saat itulah proses jual beli terjadi.

Baca Juga 
Tips Membuat Rencana Bisnis yang Cocok untuk Coffee Shop

Tentu terdapat beberapa hal yang membedakan dropshipper dari jenis distributor lainnya, terutama dari cara kerja dropshipper sendiri.  Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai apa itu dropshipper.

Dropship atau drop shipping kalau diartikan ke dalam Bahasa Indonesia adalah bentuk bisnis jenis ritel yang memungkinkan pemilik bisnis dapat menerima pesanan konsumen dan melakukan penjualan tanpa harus menyimpan stok barang dagangan.

Jadi, dalam cara kerjanya, kamu sebagai pemilik bisnis tidak perlu membeli dan menyimpan stok barang dari produsen atau supplier. Lantas, bagaimana jika ada pesanan dari pelanggan? 

Baca Juga: Keuntungan Sistem Dropship dan Tips Memulainya Agar Sukses

Cara Menjadi Dropshipper

Peranmu sebagai dropshipper adalah untuk melakukan pesanan kepada supplier sesuai permintaan pelanggan. Supplier dropship tersebut lalu akan mengatur pengiriman barang sekaligus pengemasannya. Kamu tidak perlu repot untuk mengurus proses tersebut. Menarik, bukan? Tapi, bagaimana soal branding bisnis kalau proses pengemasan dilakukan oleh pihak produsen dropship?

Nah, bisnis-bisnis supplier dropship memungkinkan para pebisnis dropshipper untuk melakukan branding, seperti menjual barang menggunakan nama dan logonya sendiri. Jadi, kamu bisa mencantumkan nama dan logo bisnis dalam kemasan atau label produk. Lalu, nama pengirim dalam label pengiriman juga dapat menggunakan nama bisnismu juga lho!

Lalu, bagaimana cara menjadi dropshipper? Cara menjadi dropshipper tidak terlalu rumit bagi pemula. Yuk, simak informasi cara menjadi dropshipper di bagian selanjutnya!

Cara Menjadi Dropshipper

Cara Menjadi Dropshipper yang Bisa Kamu Ikuti

Tahukah kamu bahwa cara menjadi dropshipper yang bisa dibilang mudah membuat model bisnis ini banyak digunakan oleh pebisnis pemula di Indonesia? Buat kamu yang tertarik jadi salah satunya, berikut adalah beberapa langkah yang bisa kamu lakukan dalam cara menjadi dropshipper.

  • Menetapkan Produk yang Dijual

Sebagai informasi, barang yang ditawarkan oleh supplier dropship punya banyak jenis, terutama produk-produk customize. Adapun produk yang bisa dikostumisasi tersebut adalah seperti kaos, topi, tote bag, case HP, cangkir, gantungan kunci, hingga lanyard

Baca Juga 
Bisnis Itu Nekad, Tekad, atau Bakat??

Dalam menentukan produk yang akan dijual, sebaiknya kamu tidak memilih berdasarkan keinginanmu saja, melainkan juga melakukan riset pasar. Melakukan riset pasar adalah langkah wajib dilakukan agar memaksimalkan effort bisnis untuk mendatangkan keuntungan. Kamu pun bisa jadi lebih fokus untuk mengembangkannya. 

Riset pasar dapat kamu lakukan dengan mengenali minat kalangan yang kamu target tersebut, seperti apa kebutuhan dan kesukaan mereka dan bagaimana produkmu nantinya dapat menjawab apa yang mereka cari. Selain itu, kamu bisa lakukan riset secara online, seperti analisis tren di media sosial Instagram atau TikTok.

Cara Menjadi Dropshipper

  • Memilih Supplier yang Aman dan Tepercaya

Kalau sudah memilih barang yang akan dijual, cara menjadi dropshipper yang selanjutnya adalah untuk mencari supplier-nya. 

Karena kamu tidak perlu menyetok barang di rumah atau tempat penyimpanan tertentu, sebaiknya kamu memilih supplier dropship yang sudah memiliki reputasi baik dalam menyediakan barang yang berkualitas. Dengan begitu, kamu setidaknya bisa menjamin kualitas barang dan bisa menjualnya kepada konsumen. 

Dalam memilih supplier tentunya bisa dilakukan perbandingan. Beli beberapa sample produk dari masing-masing supplier yang kamu temukan, lalu bandingkan dari harga, kemasan, kualitas print, ketahanan, atau yang lainnya. Kamu bisa bandingkan juga dari review penjualan, peraturan terkait penjualan, hingga pembagian hasil keuntungan. Dari sini, kamu bisa menimbang sendiri apakah supplier tersebut bisa terus menjadi mitra hingga ke depannya.

  • Membuat Strategi Pemasaran

Dengan cara menjadi dropshipper yang tidak mengharuskanmu repot-repot memikirkan penyimpanan stok barang, pengiriman, hingga pengemasan, kamu bisa jadi lebih fokus bagaimana caramu untuk memasarkan produk yang dijual.

Sebagai contoh sederhana, strategi pemasaran dilangsungkan melalui media sosial, seperti Instagram dan TikTok. Seperti yang kita ketahui sekarang, media sosial adalah channel pemasaran yang powerful, cepat, mudah, dan efektif untuk digunakan oleh setiap pebisnis.

Baca Juga 
20 Desain Packaging Unik dan Kreatif untuk Membangun Brand Online Shop Anda

Akan tetapi, tidak dapat dipungkiri pula akan ada banyak pebisnis pesaing lain yang akan menjual produk yang sama dengan strategi pemasaran di media sosial.

Untuk langkah awal, kamu bisa terlebih dahulu membangun brand awareness kepada target pasar. Hal ini bisa dilakukan dengan membuat konten yang menarik dan menerapkan soft selling produk bisnismu. Selain itu, untuk menambah basis followers, kamu bisa meningkatkan interaksi dengan pelanggan, seperti melakukan q&a dan live.

Mengadakan promo-promo tertentu juga bisa jadi pertimbangan. Sama halnya dengan melakukan kerja sama seperti paid promote dan endorsement dengan influencer di Instagram dan TikTok.

Baca Juga: Aplikasi Dropship Terpercaya untuk Menunjang Bisnis Online

Itu dia tiga langkah mudah dalam cara menjadi dropshipper! Cara menjadi dropshipper yang simple tersebut cocok dan patut dicoba buatmu yang baru saja ingin memulai bisnis untuk pertama kalinya. Apa pun akhirnya produk yang kamu jual, jangan lupa pastikan untuk mengelolanya dengan baik, seperti mengatur katalog produk dan ketersediaan stok barang secara ter-update.

Kalau kamu ingin cara mudah untuk meng-update katalog produk dan jumlah stok barang, pakai aja aplikasi SmartSeller! Melalui fitur Private Order, kamu bisa mengecek ketersediaan stok barang secara realtime. Cocok buatmu para dropshipper! Jadi, yuk download aplikasi SmartSeller sekarang!