Teruntuk kamu yang berencana menjalankan usaha kuliner ataupun yang sudah menjalankan, sangat penting untuk melakukan analisis SWOT makanan. Soalnya, membangun usaha makanan tidak cuma butuh modal, tapi juga perlu dilakukan strategi perencanaan usaha agar usaha yang dijalankan dapat bertahan lama. Nah, dalam membuat strategi perencanaan usaha ini dapat dilakukan dengan analisis SWOT makanan. Sebelum membahas lebih jauh, yuk cari tahu dulu apa itu analisis SWOT!
Emang Apa, Sih, Analisis SWOT Itu?
SWOT adalah kependekan dari Strength (kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunities (kesempatan), dan Threats (ancaman). Analisis SWOT ini sudah ada sejak tahun 1960-an yang dibuat oleh Albert Humphrey. Analisis SWOT ini bertujuan agar dapat mengetahui potensi dari usaha yang akan dijalankan serta dapat mengantisipasi kelancaran usaha ke depan. Analisis SWOT dapat digunakan untuk semua usaha, termasuk usaha kuliner. Analisis SWOT dikelompokkan menjadi dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
- Faktor internal adalah strength (kekuatan) dan weakness (kelemahan) yang berasal dari lingkungan dalam atau internal usaha tersebut.
- Faktor eksternal adalah opportunities (kesempatan) dan threats (ancaman) yang berasal dari lingkungan luar atau eksternal usaha tersebut.
Baca juga: 6 Tahapan Penting Memulai Bisnis Bagi Pemula
Unsur-Unsur dalam Analisis SWOT Makanan
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, SWOT merupakan singkatan dari empat unsur yang menjadi pondasi dalam membangun usaha. Keempat unsur ini harus dianalisis agar dapat mengenali kekuatan dan kelemahan dari usaha yang dijalankan. Oleh karena itu, usaha dapat mengatasi segala ancaman yang kemungkinan akan terjadi. Berikut penjelasan dari masing-masing unsur dari SWOT.
-
Strength (kekuatan)
Strength adalah unsur pertama dalam analisis SWOT makanan. Strength yang dimaksud adalah hal-hal yang menjadi kekuatan atau keunggulan dari usaha yang akan kamu jalankan. Strength yang diambil harus lebih kuat dibandingkan kompetitor. Strength dapat berupa dalam bentuk produk ataupun strategi. Contoh dari analisis strength, yaitu sebagai berikut.
- Modal yang kecil.
- Bahan baku mudah dicari.
- Harga yang terjangkau dan bersaing.
- Kualitas produk yang baik.
-
Weakness (kelemahan)
Kebalikan dari strength, weakness adalah kelemahan dari usaha yang akan kamu jalankan. Weakness berkaitan dengan hal-hal yang menghambat jalannya usaha. Analisis weakness ini perlu dilakukan agar kamu dapat memperbaiki dan mengatasi hal tersebut menjadi lebih baik. Contoh dari analisis weakness, yaitu sebagai berikut.
- Bahan baku susah dicari.
- Modal yang minim.
- Harga yang tidak bersaing.
- Tidak adanya inovasi atau keunikan.
- Lokasi yang tidak strategis.
-
Opportunities (kesempatan)
Opportunities berkaitan dengan hal-hal yang bisa mendukung dan mengembangkan usaha yang dijalankan. Kamu harus bisa mengetahui dan mencari kesempatan atau peluang dari usaha kamu agar bisa mendapatkan keuntungan yang maksimal. Opportunities bisa didapatkan dari permintaan pasar, masyarakat, ataupun kompetitor. Contoh dari analisis opportunities, yaitu sebagai berikut.
- Bahan baku diambil langsung dari tangan pertama.
- Menjual di berbagai platform e-commerce.
- Melayani layanan drive-thru.
- Persaingan yang tidak ketat.
- Permintaan pasar yang tinggi.
- Threats (ancaman)
Threats adalah segala hal yang berasal dari faktor eksternal yang bisa mengancam perkembangan usaha kamu. Faktor eksternal yang bisa jadi ancaman, seperti resiko keuangan, adanya pesaing baru, bahkan perubahan undang-undang. Contoh dari analisis threats, yaitu sebagai berikut.
- Harga sewa tempat naik.
- Perubahan tren pasar.
- Harga bahan baku yang naik.
- Adanya banyak kompetitor.
Tonton juga: #SellerStory Wallts : Strategi Jualan Produk Dompet Di Era Pandemi
Manfaat dan Pentingnya Analisis SWOT Makanan
Mungkin untuk sebagian orang, analisis SWOT makanan dianggap tidak penting. Padahal analisis SWOT makanan sangat penting banget agar mengetahui potensi kesuksesan usaha tersebut. Perlu diingat kalau usaha makanan termasuk usaha yang persaingannya sangat ketat dan banyak kompetitor yang kuat. Terlebih, tren dan inovasi makanan itu sendiri selalu berubah-ubah sehingga membuat semua pengusaha berlomba-lomba untuk mengikuti tren tersebut. Makanya, usaha makanan memiliki resiko yang tinggi walaupun peluang untuk mendapatkan keuntungan juga cukup tinggi. Ada beberapa manfaat dari analisis SWOT makanan yang bisa kamu rasakan, yaitu sebagai berikut.
- Dapat mengenali potensi dari kesuksesan usaha yang dijalankan.
- Membantu mengetahui kelemahan usaha yang dijalankan.
- Mengetahui strategi untuk mengatasi kelemahan dari usaha.
- Memaksimalkan kekuatan supaya dapat menghadapi berbagai ancaman yang kemungkinan akan terjadi.
- Mengoptimalkan kekuatan dari usaha untuk meraup keuntungan dari peluang yang ada.
- Mengetahui strategi penentu masa depan, visi, dan misi dari usaha.
Contoh Analisis SWOT Makanan
Setelah mengetahui pengertian dan manfaat dari analisis SWOT makanan, di bawah ini terdapat beberapa contoh analisis SWOT makanan. Beberapa contoh di bawah ini bisa kamu jadikan referensi untuk melakukan analisis SWOT usaha kamu!
-
Analisis SWOT Usaha Frozen Food
Strength (kekuatan)
- Makanan tahan lama selama penyimpanan di freezer.
- Ada banyak jenis frozen food yang bisa dijual seperti sosis, pempek, cireng, ayam ungkep, aneka sayuran, dan masih banyak lagi.
- Penyajiannya yang praktis sehingga memudahkan konsumen.
- Modal yang relatif terjangkau.
Weakness (kelemahan)
- Makanan tidak dapat tahan lama apabila tidak disimpan dengan baik.
- Pengiriman jarak jauh memiliki potensi makanan menjadi rusak.
Opportunities (kesempatan)
- Permintaan pasar yang tinggi, terutama untuk konsumen yang ingin serba praktis.
- Target pasar yang luas, seperti anak kosan, ibu rumah tangga, hingga konsumen dengan jam terbang tinggi.
Threat (ancaman)
- Sudah ada banyak kompetitor yang menjual berbagai jenis frozen food.
- Harga bahan baku yang tidak stabil.
-
Analisis SWOT Usaha Makanan Ringan
Strength (kekuatan)
- Makanan tahan lama selama penyimpanan yang tepat.
- Ada banyak jenis makanan ringan yang bisa dijual seperti keripik singkong, keripik kentang, keripik pisang, dan masih banyak lagi.
- Bahan baku yang mudah diperoleh.
- Modal yang relatif terjangkau.
- Dapat menawarkan berbagai variasi rasa sesuai dengan target pasar, seperti pedas, asin, dan manis.
Weakness (kelemahan)
- Proses produksi harus dalam jumlah besar sehingga membutuhkan sumber daya manusia yang lebih banyak.
- Pengiriman jarak jauh memiliki potensi makanan menjadi rusak atau hancur.
- Makanan mudah hancur jika tidak disimpan dengan benar.
Opportunities (kesempatan)
- Permintaan pasar yang tinggi dan banyak peminat
- Target pasar yang luas di semua kalangan.
- Bahan baku mudah diperoleh.
Threat (ancaman)
- Jumlah kompetitor yang banyak dan sangat ketat.
- Harga bahan baku yang tidak stabil.
- Penjualan hanya sesuai dengan tren sesaat.
Baca juga: Tips Membuat Bisnis Model untuk Bisnis Minuman Kekinian
Demikian cara membuat analisis SWOT makanan beserta contohnya yang perlu kamu ketahui. Ada baiknya untuk melakukan analisis SWOT makanan terlebih dahulu sebelum menjalankan usaha makanan. Hal ini agar usaha dapat berkembang dengan baik dan sukses. Supaya usaha yang akan kamu jalankan dapat dikenal ke pasaran luas, ada baiknya untuk membuat website toko online. Sekarang ini kamu bisa membuat website toko online secara mudah dan cepat dengan menggunakan SmartSeller Storefront. Ditambah dengan adanya fitur Inventory Management yang bisa membantu kamu mengatur semua stok produk dan varian. Semua fitur ini bisa kamu dapatkan dengan mudah cuma di SmartSeller!