Usaha seharusnya memang semakin hari semakin besar, bukan? Misalnya saja, jika hari ini omsetnya adalah 100 ribu perhari maka 1 tahun kemudian bisa dua bahkan puluhan kali lipat dari awalnya. Omset yang banyak dan angka penjualan yang melonjak juga dipengaruhi oleh manajemen stock yang Anda lakukan.
Maksudnya adalah seperti berikut ini. Andaikan Anda jualan sepatu, kemudian stock yang dimiliki hanya 10 pasang. Untuk proses restock butuh waktu 1 minggu. Saat sepatunya habis dijual dalam 1 hari, nganggur dong 6 hari berikutnya dan tidak bisa menerima orderan karena tidak ada stocknya? Nah itu dia yang dimaksud. Berikut tips manajemen stock sesuai dengan barang yang Anda jual online:
Stock Makanan
Jika Anda menjual makanan yang daya tahannya lama, tetap saja manajemen stock ini perlu diperhatikan. Misalkan Anda menjual keripik, hingga 3 bulan juga awet. Tapi rasanya sudah tentu berbeda, ini yang menjadi catatan penting. Aturan pertama dalam manajemen stock adalah Anda bisa memperkirakan kira-kira stock tersebut akan habis dalam berapa lama.
Paling baik menyimpan stock makanan adalah paling singkat 2 hari setelah dibuat (jika cepat expired) atau 2 minggu setelah dibuat (jika expirednya cukup lama). Urutkan menurut manufacture date agar Anda tidak kebingungan. Jual yang stock terlama terlebih dahulu agar selalu berganti dengan baru.
Stock Barang Fashion
Anda jualan baju? Sepatu? Tas? Memang barang-barang tersebut tidak ada masa kadaluwarsanya namun tetap ada masa batasan bisa dijual. Yap, fleksibilitas jualan barang fashion selalu dibatasi oleh yang namanya trends. Anda terlanjur nyetok tas dengan trend gambar panda kemudian hingga trendnya usai, masih banyak stocknya. Tidak laku lagi dijual, bukan?
Lebih baik tidak berlebihan menyetok, dan mengganti dengan yang baru jika berhubungan dengan barang fashion. Kecuali yang barang-barang dasar tanpa mengikuti trends seperti rok polos, jilbab polos, sepatu berwarna cokelat dan seterusnya. Lebih baik segera mengganti dengan trends baru daripada barang tidak bisa dijual karena sudah tidak ada lagi yang mencari.
Stock Barang dengan Harga Mahal
Jika barang jualan Anda harganya lebih dari 300 ribu per produk maka bisa dibilang itu cukup mahal. Mengingat calon pembeli pasti berpikir matang dulu sebelum order pada Anda. Contohnya saja lipstick, foundation, sepatu, dan masih banyak lagi. Jika memang perputaran barang tidak bisa cepat namun labanya besar, maka stocknya juga tidak perlu terlalu banyak.
Hitung saja secara statistik, biasanya laku berapa perbulannya. Misal laku 20 buah maka stock saja 20 – 25 buah. Ini menghindari stock berhenti terlalu lama. Akhirnya Anda bisa rugi sendiri. Sayang sekali kan?
Stock Barang yang Susah Dicari
Barang yang dibuat secara manual atau rumit misalnya saja papan nama kayu, memang banyak peminatnya namun susah dicari. Anda butuh waktu lama untuk membuatnya atau mendatangkan stocknya. Bagaimana mengatasi hal ini?
Solusi yang tepat adalah, Anda bisa menyetok dalam jumlah banyak. Selama peminatnya juga melimpah, tidak masalah jika ada kesempatan langsung nyetok karena jika order stock hanya sedikit lalu saat habis, maka Anda tidak bisa jualan. Rugi sekali dan tidak bagus untuk toko online Anda. Bisa-bisa pembeli kabur ke jualan orang lain.
Nah itu dia tips manajemen stock barang. Semoga Bermanfaat ya!