Biasanya ketika kamu menjalankan sebuah bisnis, terdapat macam-macam bukti transaksi yang dibuat sesuai dengan kebutuhan karena memiliki fungsinya yang berbeda-beda. Apakah kamu sudah mengetahui apa saja contoh dari bukti-bukti transaksi tersebut?
Adanya macam-macam bukti transaksi yang berbeda menunjukkan bahwa transaksi yang terjadi di dalam bisnis tidak terbatas pada transaksi jual-beli di antara penjual dan pembeli, melainkan juga dengan pihak-pihak lain. Jadi, perlu adanya bukti transaksi yang dapat mencatat setiap transaksi sesuai dengan jenis transaksinya.
Tentunya, kamu sebagai pemilik bisnis tidak bisa memasukkan semua pencatatan transaksi menjadi satu.
Pencatatan transaksi perlu dibedakan menurut jenis transaksi agar kamu juga dapat mengetahui dengan mudah apa saja transaksi yang terjadi dalam bisnismu, misalnya seperti penjualan, pembaruan stok barang, pembayaran sewa gedung, gaji karyawan, atau pembayaran utang bisnis. Dengan adanya macam-macam bukti transaksi dengan fungsi yang berbeda, kamu juga mampu melakukan peninjauan kesehatan arus keuangan dalam bisnismu.
Penasaran dengan apa saja macam-macam bukti transaksi yang umumnya dimiliki oleh bisnis? Yuk, simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
Mengenal Bukti Transaksi dalam Bisnis
Memang terdapat berbagai macam-macam bukti transaksi dalam bisnis, tapi ada baiknya bagimu untuk memahami lebih jauh tentang pengertian dari bukti transaksi.
Pada dasarnya, bukti transaksi adalah dokumen yang memuat catatan dan rekapan dari segala transaksi yang terjadi di dalam jalannya sebuah bisnis untuk periode tertentu.
Transaksi dalam bisnis sendiri dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu transaksi internal dan eksternal. Transaksi internal mencakup segala transaksi di antara pihak dalam, sedangkan transaksi eksternal mencakup transaksi dengan pihak luar perusahaan. Hal ini mengapa terdapat macam-macam bukti transaksi yang berbeda.
Nah, kedua kategori transaksi tersebut perlu untuk kamu catat dengan bukti transaksi. Mengapa? Hal ini karena setiap transaksi yang terjadi dalam bisnis pada hakikatnya bersifat dapat mengubah jumlah kekayaan, kewajiban keuangan, hingga modal yang dimiliki oleh perusahaan.
Nantinya ketika terdapat masalah yang berkaitan dengan hal-hal tersebut di masa mendatang, kamu dapat dengan mudah mengidentifikasi dan melakukan pengecekan melalui bukti transaksi yang kamu punya.
Lantas, ada apa saja macam-macam bukti transaksi yang biasanya terdapat di dalam sebuah bisnis?
Tonton Juga: #SellerStory Haromain Dates : Dari Guru Ngaji Hingga Omset Ratusan Juta Per Hari
Macam-macam Bukti Transaksi yang Perlu Bisnismu Miliki
Biasanya macam-macam bukti transaksi di bawah ini bersifat umum untuk dimiliki dalam bisnis. Yuk, simak daftarnya dengan lengkap!
-
Faktur
Di dalam daftar macam-macam bukti transaksi yang pertama, faktur mungkin adalah bukti transaksi yang kamu sudah pernah ketahui sebelumnya. Faktur, atau dalam bahasa Inggris adalah invoice, merupakan dokumen pencatatan untuk pembayaran transaksi yang bersifat kredit. Terdapat dua jenis faktur, yaitu faktur pembelian dan penjualan.
Faktur biasanya dibuat dalam tiga rangkap salinan; salinan pertama untuk pembeli, salinan kedua untuk penjual, dan salinan ketiga untuk disimpan penjual untuk arsip.
Faktur biasanya digunakan untuk menagih pihak pembeli dan mereka wajib untuk membayar sebanyak yang tertagih. Di dalam faktur memuat beberapa informasi terkait penagihan, misalnya nomor faktur, daftar produk atau layanan yang dibeli, harga, nama penjual, metode pembayaran, tanggal jatuh tempo, dan sebagainya.
-
Kwitansi
Kwitansi mungkin adalah salah satu dari macam-macam bukti transaksi yang juga umumnya diketahui oleh masyarakat awam karena hingga sampai saat ini masih digunakan sehari-hari untuk mencatat transaksi.
Kwitansi merupakan bukti penerimaan pembayaran yang dibayar secara tunai yang diberikan pihak yang menerima kepada pihak yang melakukan pembayaran tersebut. Yap, kwitansi berfungsi sebagai bukti transaksi pembayaran pada dasarnya.
Di dalam sebuah kwitansi, terdapat beberapa informasi seperti tanggal pembayaran, nama pembayar, jumlah pembayaran, jumlah pembayaran terbilang, tanda tangan penerima dan tanda tangan pembayar.
Baca Juga: Simak Cara Membuat Kwitansi Pembayaran yang Benar
-
Bukti Kas Masuk dan Kas Keluar
Sesuai dengan namanya, bukti kas menunjukkan masuk dan keluarnya uang yang terjadi di dalam bisnismu. Bukti kas masuk dapat mencakup pembayaran dari hasil penjualan produk atau layanan secara tunai, pembayaran utang dari pihak lain, bunga bank, dan transaksi-transaksi lain yang bersifat pemasukan terhadap kas.
Di sisi lain, bukti kas keluar digunakan untuk mencatat pembayaran atau arus kas keluar yang dilakukan bisnismu, seperti pembayaran gaji, uang sewa, utang bisnis, dan lainnya.
-
Memo
Memo juga termasuk dalam macam-macam bukti transaksi lho. Pasalya, memo dapat digunakan sebagai bukti pencatatan transaksi yang dilakukan di antara pihak-pihak dalam perusahaan.
-
Nota Tunai/Kontan
Macam-macam bukti transaksi yang selanjutnya adalah nota tunai atau nota kontan yang merupakan bukti transaksi pembayaran secara tunai yang diberikan pihak penjual kepada pihak pembeli. Nota tunai memang mirip fungsinya dengan kwitansi, tapi memiliki bentuk yang berbeda.
-
Nota Debit
Dalam lingkup bisnis, nota debit dapat digunakan untuk beberapa fungsi. Misalnya, dalam hal terdapat pengiriman barang yang tidak sesuai atau barang yang diterima oleh pembeli mengalami kerusakan, note debit digunakan untuk meminta pengurangan harga kepada pihak penjualan.
Lalu, nota debit juga bisa dipakai oleh pihak penjual untuk menginformasikan pembeli tentang autodebet yang dilakukan terhadap rekening pembeli dalam nominal yang telah disepakati.
-
Nota Kredit
Di sisi lain, nota kredit merupakan bukti transaksi yang digunakan ketika ada penerimaan atau permintaan pengurangan harga yang berasal dari nota debit. Penggunaan nota kredit sering ditemui untuk menghitung utang-utang di dalam laporan keuangan.
Nota kredit dapat kamu gunakan sebagai bukti transaksi untuk melakukan pengecekan ulang secara administrasi di lapangan.
-
Cek
Selanjutnya dalam macam-macam bukti transaksi adalah cek. Cek bisa dikatakan sebagai surat perintah yang diberikan pemilik cek kepada pihak yang ditagih untuk membayarkan nominal yang tercantum di dalam cek tersebut.
Cek dibedakan menjadi dua jenis, yaitu cek atas nama dan cek atas pembawa. Cek atas nama adalah jenis cek yang hanya dapat dicairkan oleh orang yang namanya tercantum di dalam cek tersebut. Di sisi lain, cek atas pembawa memungkinkan siapa saja yang memberikan cek tersebut dapat langsung dicairkan.
-
Bilyet Giro
Bilyet giro adalah bukti transaksi yang diterbitkan oleh nasabah bank kepada bank untuk melakukan pindah buku sejumlah nominal yang disepakati dari rekening nasabah ke rekening yang mereka tujukan dalam bilyet giro tersebut.
Bilyet giro dapat digunakan sebagai instrumen pemindahbukuan dari bank yang sama atau bank yang berbeda.
-
Rekening Koran
Rekening koran dapat kamu gunakan sebagai bukti transaksi yang memuat mutasi rekening milikmu atau bisnismu. Pada dasarnya, rekening koran berfungsi sebagai instrumen pengecekan ulang atau penyesuaian antara berapa saldo kas bisnis menurut yang kamu pegang dan berapa saldo kas bisnis menurut bank.
Baca Juga: Perlukah Bisnis Online Memiliki Aplikasi Pencatatan Transaksi?
Nah, itulah beberapa macam-macam bukti transaksi yang umumnya dimiliki dalam sebuah bisnis. Intinya, kamu perlu mencatat setiap transaksi yang terjadi ke dalam bukti transaksi agar kamu pun dapat mengetahui dan menilai kesehatan keuangan serta arus kas dalam bisnismu.
Kalau kamu ingin tahu cara yang lebih mudah untuk mengelola bisnis, manfaatkan aja aplikasi SmartSeller! SmartSeller punya fitur order management yang dapat membantumu mengelola orderan dari berbagai marketplace tempatmu jualan dengan cara yang praktis dan lengkap lewat satu dashboard! Yuk, download SmartSeller sekarang!