Inventory management adalah salah satu bagian penting dalam bisnis, seperti dalam bisnis food and beverage (F&B), penjualan grosir, ritel, serta bisnis industri lainnya yang ada banyak menyimpan dan mengelola stok produk. Fungsi dari adanya sistem inventory management adalah untuk melacak persediaan stok produk di gudang. Namun, tidak cuma sekadar itu, sistem inventory management masih ada banyak fungsi lainnya yang lebih kompleks. 

Tanpa adanya inventory management yang terencana maka kemungkinan besar bisnis kamu akan kesulitan bertahan untuk mendapatkan keuntungan. Pasalnya, inventory management sangat berhubungan dengan kegiatan operasional perusahaan yang menjadi tantangan utama dalam sehari-hari. Nah, buat kamu yang baru saja ingin terjun menggunakan sistem inventory management, di bawah ini terdapat penjelasan lebih lanjut mengenai inventory management beserta tujuan dan komponennya. Yuk, disimak!

Inventory management adalah

Inventory management adalah

Inventory management adalah sebuah proses pencarian, pemesanan, penyimpanan, pengelolaan, pengontrolan persediaan bahan mentah dan produk sudah jadi secara sistematis dalam sebuah bisnis atau perusahaan. Pengelolaan persediaan produk dalam inventory management mencakup pencatatan dan administrasi pengelolaan stok produk bisnis. Ada banyak hal yang harus dilakukan agar sistem inventory management dapat berjalan secara baik dan efektif. Soalnya, inventory management yang efektif dan efisien dapat menunjang semua proses produksi, distribusi, hingga kualitas dari produk tersebut. Makanya, tidak heran jika banyak perusahaan yang mengembangkan gudang dengan sistem inventory management yang canggih.

Baca juga: Inventory adalah: Penjelasan Lengkap untuk Usaha Kecil

Tujuan Inventory Management

Inventory management adalah

  • Mengontrol Stok Produk

Tujuan paling pertama dengan adanya inventory management adalah agar perusahaan dapat mengontrol dan menyediakan stok produk yang sesuai dengan permintaan konsumen. Dalam mengontrol stok produk, kamu bisa memanfaatkan software manajemen agar selalu dapat memantau stok produk, contohnya seperti SmartSeller. Selain itu, dengan menggunakan software, kamu bisa mengetahui stok produk mana saja yang stoknya sudah menipis dan perlu dilakukan restock.

  • Mengoptimalkan Efisiensi Produktivitas Bisnis

Selain untuk mengontrol stok produk, tujuan lain dari adanya inventory management adalah untuk mengoptimal produktivitas bisnis. Hal ini dikarenakan inventory management dapat mencatat jumlah stok produk secara otomatis. Jadinya, karyawan tidak perlu lagi untuk mencatat jumlah stok produk dan membuat laporan secara manual. Dengan begitu, kegiatan operasional menjadi lebih efektif dan efisien.

  • Menghemat Biaya Operasional

Tidak dapat dipungkiri ketika mengelola inventaris, pastinya ada berbagai kesalahan yang dilakukan, seperti membeli bahan baku yang tidak diperlukan, stok produk yang berlebihan, kompensasi keterlambat pengiriman, dan lainnya. Untuk itu, kamu bisa mengakalinya dengan menggunakan inventory management. Hal ini dikarenakan tujuan dari inventory management adalah agar sistem yang dilakukan dapat terintegrasi sehingga bisa menghemat biaya operasional. Sistem inventory management yang secara otomatis bisa diatur oleh siapapun dengan mudah.

  • Menyimpan Data Secara Terpusat

Banyaknya lokasi untuk menyimpan stok produk membuat kegiatan operasional menjadi lebih tidak efektif karena banyak lokasi yang harus dikelola. Jadinya, akan semakin sulit untuk mengontrol dan mengelola stok barang. Nah, dengan adanya inventory management, kamu bisa mengetahui dan mengelola stok barang hanya dalam hitungan detik walaupun di gudang yang berbeda.

  • Meningkatkan Kepuasan Pelanggan

Sistem inventory management adalah menyediakan informasi secara real time. Untuk itu, kamu bisa memastikan kalau semua orderan dari konsumen bisa diproses dengan benar. Selain itu, kamu juga bisa melacak proses pengiriman orderan konsumen sudah sampai ke tangan konsumen atau belum. Dengan begitu, menggunakan sistem inventory management bisa meningkatkan kepuasan pelanggan.

Baca Juga  Pengertian dan Manfaat Resi serta Cara Cek Resi J&T!

Tonton juga: #SellerStory Uno Shop : Memanfaatkan era digital untuk mengembangkan bisnis.

Metode-metode Inventory Management

Inventory management adalah

  • Just in Time (JIT)

Metode pertama yang ada di inventory management adalah Just in Time atau JIT yang dapat digunakan apabila kuantitas stok produk dalam jumlah yang minim atau produk diproduksi ketika ada orderan dari konsumen. Hal ini dikarenakan metode inventory management hanya mengeluarkan biaya produksi ketika dibutuhkan saja sehingga biaya operasional menjadi lebih hemat. Metode JIT ini bisa mengurangi biaya asuransi, biaya penyimpanan, serta biaya likuidasi.

  • First In, First Out (FIFO) dan Last in, First Out (LIFO)

Metode inventory management satu ini sering digunakan dalam setiap perusahan. Metode First In, First Out (FIFO) dan Last in, First Out (LIFO) dilakukan agar mengetahui biaya penyimpanan yang diperlukan. FIFO adalah metode untuk mengeluarkan produk yang sudah lebih dahulu diproduksi untuk dijual agar tidak terlalu lama disimpan yang dapat berakhir menjadi rusak. LIFO adalah metode untuk mengeluarkan produk yang baru saja diproduksi agar kualitas produk tetap terjaga. 

  • Economic Order Quantity (EOQ)

Metode selanjutnya datang dari Economic Order Quantity (EOQ) yang dapat membantu menghitung biaya yang harus dikeluarkan ketika memproduksi stok produk minimum. Metode EOQ bisa memastikan berapa banyak stok produk yang harus disediakan sehingga dapat mencegah kelebihan persediaan dan tidak perlu memesan terlalu sering. Dengan begitu, perusahaan menjadi tahu berapa biaya yang harus dikeluarkan dan bisa meminimalkan biaya persediaan, mulai dari biaya pemesanan, biaya kekurangan, hingga biaya pemesanan.

  • Material Requirement Planning (MRP)

Metode inventory management satu ini berfokus ke perencanaan, penjadwalan, serta pengendalian stok produk ketika produksi. Metode ini memerlukan catatan penjualan yang akurat agar kemungkinan perencanaan kebutuhan stok produk juga bisa akurat.

  • Days Sales of Inventory (DSI)

Terakhir, ada metode DSI yang digunakan untuk menghitung rasio keuangan agar mendapatkan rata-rata waktu per hari. Dengan mengetahui rasio ini, perusahaan menjadi tahu berapa lama jumlah stok produk tersebut dapat bertahan. Hasilnya DSI yang rendah menunjukkan waktu pembuangan stok produk yang lebih singkat.

Baca Juga  10 Marketing Tools untuk Promosi di Instagram

Baca juga: Memahami Inventory Management dan Manfaatnya untuk Bisnis

Nah, itu dia deretan penjelasan secara lengkap dari pengertian inventory management adalah, tujuan, dan komponen yang harus ada pada inventory management. Sederhananya, inventory management adalah sistem yang dibuat khusus dalam perusahaan agar proses pengelolaan stok produk atau inventaris dapat berjalan efektif. Teruntuk kamu yang masih bingung bagaimana cara mengatur inventory management dengan efektif, kamu tidak perlu khawatir karena SmartSeller punya solusinya! 

SmartSeller menyediakan fitur Inventory Management yang bisa memberitahumu produk mana saja yang stoknya cepat habis. Jadinya, kamu bisa melakukan restock produk tersebut dengan lebih cepat. Selain itu, dengan menggunakan SmartSeller, kamu juga bisa lebih mudah untuk melacak setiap inventori produk menggunakan informasi detail dari riwayat stok masuk dan keluar. Ditambah, dengan adanya fitur Order Management yang dirancang khusus untuk mengelola seluruh aktivitas penjualan sehingga kegiatan operasional bisnis kamu lebih efektif dan efisien. Jadi, kamu mau tunggu apalagi? Yuk, pakai SmartSeller sekarang juga untuk mendapatkan kegiatan operasional bisnis yang lebih lancar!