Usaha tidak menghianati hasil. Mungkin begitu ungkapan yang tepat dengan kisah dari Muhamad Riduan, pemilik Bolalicious. Bermodalkan tekad yang kuat dan jiwa yang pantang menyerah, Bolalicious yang awalnya hanya usaha reseller merchandise sepak bola, sekarang ini sudah berkembang memiliki toko offline dan online barang stok sendiri.
Bukan tanpa tantangan membangun Bolalicious dari nol menjadi seperti sekarang. Salah satunya datang dari komplain pelanggan. Namun pemilik Bolalicious memastikan jika komplain dari pelanggan bisa ditangani dengan baik dan tidak merugikan mereka. Banyak cara untuk menenangkan para pelanggan, misalnya saja memberikan pengembalian barang sampai dengan memberikan merchandise sebagai kompensasi.
Salah satu keunggulan yang dimiliki oleh Bolalicious dibandingkan dengan toko serupa adalah menawarkan pesanan custom. Jadi, para pelanggan bisa bebas memesan berbagai merchandise sesuai dengan keinginan. Selain itu Riduan memaparkan jika ia dan timnya selalu mengutamakan kualitas dan kepuasan para customer.
Supaya bisnis tetap berkembang dan tidak tertinggal dengan lainnya, Riduan mengungkapkan jika ia dan timnya akan melakukan evaluasi. Apakah tren yang sedang berkembang, mana barang yang laku keras dan tidak, semua akan dievaluasi supaya penjualan tetap stabil.
Selain itu untuk menunjang berbagai kegiatan penjualan di Bolalicious, Riduan menemukan Ngorder yang mempermudah berbagai proses penjualan di toko online miliknya. Berbagai fitur yang ditawarkan Ngorder bisa digunakan dengan sangat maksimal. Mulai dari laporan penjualan, report keuangan, level pembelian sampai menganalisis data.
Bersama dengan Ngorder selama dua tahun, Bolalicious sudah memiliki banyak pelanggan dari berbagai daerah. Berbagai fiturnya sangat memudahkan. Bolalicious merupakan bukti bahwa ketelatenan dan partner yang baik akan membuahkan kesuksesan.
Bagi kamu yang ingin sukses berjualan Riduan memberikan beberapa tipsnya. “Pertama, jual produk sesuai dengan passion kita, kedua ikut komunitas untuk selalu upgrade ilmu untuk networking juga, yang ketiga selalu belajar hal baru terutama untuk yang bukan orang ekonomi perlu belajar cara mengelola keuangan, selanjutnya jika punya tujuan lakukan,” ujarnya.