Update : 29 Juli 2020
Di dalam dunia digital marketing, ada istilah yang disebut dengan kerjasama endorsement, yang biasanya berhubungan dengan social media influencer atau key opinion leader (KOL). Umumnya, kerjasama ini ditujukan untuk mempromosikan suatu produk dan/atau jasa yang dimiliki sebuah brand kepada para pengikut sosok berpengaruh tersebut di jejaring sosial. Metode berpromosi ini dikenal pula dengan sebutan “influencer marketing”.
Saat ini, influencer marketing melalui para social media influencer merupakan saluran akuisisi konsumen digital yang paling cepat. Berdasarkan data yang diperoleh dari studi yang dilakukan oleh Convince & Convert, 22% pemasar setuju kalau influencer marketing merupakan sarana promosi yang paling efektif dari segi biaya. Apalagi jika media promosi ini dipasangkan dengan strategi pemasaran yang jitu, pastinya brand Anda semakin cepat dikenal!
Meskipun begitu, tidak semua influencer cocok dengan brand Anda, karena tiap sosok memiliki niche atau ceruk pasarnya masing-masing. Namun Anda tidak perlu khawatir, simak 5 langkah memilih social media influencer yang sesuai dengan brand Anda di tahun 2020 berikut agar tidak salah pilih.
Riset Terlebih Dahulu
Ada ribuan influencer yang bisa Anda temukan di jejaring sosial di masa sekarang ini. Tapi, meskipun mereka memiliki banyak follower, tidak berarti produk Anda pasti laku jika dipasarkan oleh mereka. Hal ini dikarenakan, setiap influencer memiliki demografi yang berbeda antara satu dan lainnya.
Untuk itu, riset sebelum menggunakan jasa social media influencer mutlak diperlukan. Pastikan pasar yang Anda tuju bersinggungan dengan pasar yang dimiliki influencer.
Contohnya, jika Anda ingin membidik pasar Youtube, pastikan calon konsumen Anda adalah orang-orang yang suka menonton video. Jika tidak, ada baiknya Anda mencari influencer di jejaring sosial lain seperti Twitter, Instagram, atau juga Facebook.
Ciptakan Konten yang Menarik
Konten menarik bukan hanya pilihan di pasar yang serba cepat ini, tapi merupakan kebutuhan. Dengan konten yang menarik dan engaging, Anda dapat membuat follower menjadi konsumen. Begitu halnya juga dengan influencer. Beberapa di antara mereka mungkin memiliki banyak follower, tapi tidak semuanya kreatif dalam memasarkan produk. Untuk itu, pastikan Anda mempromosikan produk atau jasa yang Anda miliki dengan cara yang tidak biasa melalui mereka.
Jika Anda menampilkan konten yang lebih menarik dan dekat dengan konsumen, besar kemungkinan para follower milik influencer akan mem-follow Anda secara organik karena mereka menyukai konten yang ditampilkan. Contohnya, Anda bisa melihat beberapa konten yang dimiliki Raditya Dika atau Arief Muhammad. Keduanya sering mempromosikan produk, tapi tidak terasa seperti buatan dan mengalir dengan baik.
Jangan Terpaku Di Satu Pasar
Saat ini, kalimat “think outside the box” sudah terlalu sering digunakan. Meskipun begitu, bukan berarti ungkapan tersebut tidak benar sama sekali. Penerapan serupa bisa Anda lakukan saat akan memilih social media influencer.
Alih-alih menggunakan influencer pada suatu bidang tertentu saja, Anda bisa coba memperluas pasar dengan mencoba mereka yang sering membahas topik di luar produk atau jasa yang Anda jual, tapi masih bersinggungan. Contohnya, jika Anda akan memasarkan sebuah game, bukan berarti Anda harus mencari influencer di bidang game saja. Anda bisa mencari gadget reviewer atau influencer teknologi, karena gamer juga umumnya senang hal lainnya.
Pertimbangkan Micro Influencer
Jika selama ini Anda membayangkan influencer adalah orang-orang yang memiliki jutaan follower atau subscriber, berarti saatnya Anda mulai mengubah pola pikir tersebut. Kini, orang-orang biasa dengan ribuan follower pun bisa menjadi influencer untuk brand Anda, yang lazim disebut “micro influencer”.
Studi dari Markerly di tahun 2016 membuktikan, kalau orang-orang dengan jumlah follower di bawah seribu orang ini memiliki jumlah likes sebesar 8%, sementara orang dengan jumlah follower antara 1.000 sampai 10.000 hanya memiliki likes sebesar 4%. Semakin tinggi jumlah follower, semakin kecil pula tingkat likes dan engagement dari sosok tersebut.
Oleh karena itu, sudah saatnya Anda mempertimbangkan penggunaan micro influencer untuk promosi. Selain biaya yang lebih terjangkau, Anda bisa menjangkau pasar yang lebih kecil tapi banyak jumlahnya. Tapi, jika Anda masih bingung untuk menghubunginya satu per satu, Anda bisa menggunakan jasa agensi social media influencer. Beberapa di antaranya seperti GoViral, SociaBuzz, dan juga Partipost.
Berdiskusi dengan Influencer
Jika Anda sudah melakukan riset dan menemukan social media influencer yang sesuai dengan brand yang dimiliki, kini saatnya untuk memikirkan konten yang sesuai untuk dipromosikan kepada follower mereka. Ceritakan dengan detail tentang produk atau jasa yang Anda miliki kepada influencer, sehingga mereka bisa memberikan saran untuk promosi yang lebih menarik.
Mengapa Anda perlu berdiskusi dengan influencer? Karena dengan bertemunya value perusahaan dengan influencer, promosi produk atau jasa bisa terasa lebih otentik dan tidak dibuat-buat. Coba Anda bandingkan cara berpromosi yang dilakukan para youtuber dan instagrammer. Keduanya memiliki pendekatan berbeda dalam berpromosi, karena nilai yang ditonjolkan juga berbeda. Anda pastinya bisa membedakan mana yang mempromosikan produk atau jasa hanya karena dibayar dengan mereka yang berpromosi dengan tulus.
Jadi, sudah siap mencari social media influencer yang pas untuk brand Anda? Sekarang saatnya menelusuri setiap jejaring sosial yang Anda miliki dan menemukan mereka. Selamat mencoba!
Sumber: Influence & Co