Sekarang ini, salah satu skema usaha yang sedang populer dan banyak dilakukan adalah usaha waralaba. Usaha waralaba menjadi usaha yang banyak diminati yang memiliki kelebihan dan kekurangan. Usaha waralaba merupakan peluang untuk sebagian orang yang ingin memulai bisnis dengan lebih mudah. Hal ini karena hanya dengan modal yang cukup, kamu sudah bisa langsung berbisnis. Jadinya, kamu tidak perlu repot-repot untuk membangun brand dan menyiapkan berbagai hal yang diperlukan dari nol. Untuk informasi lebih lanjut mengenai usaha waralaba, yuk, simak ulasannya di bawah ini!

Apa Itu Usaha Waralaba? 

Usaha Waralaba

Usaha waralaba atau yang dikenal dengan franchise merupakan kerja sama bisnis kedua belah pihak antara pemilik brand dengan pihak distributor waralaba yang ingin memasarkan produk tersebut. Pihak utama yang memberikan hak waralaba disebut sebagai franchisor, sedangkan pihak yang menerima hak waralaba disebut sebagai franchisee. Jadinya, pihak franchisor yang memberikan hak ke franchisee untuk menjual dan memasarkan produk dari brand franchisor.

Contohnya adalah sebuah brand boba terdapat beberapa cabang yang tersebar di beberapa wilayah. Nah, cabang-cabang yang tersebar itu dimiliki oleh kepemilikan yang berbeda-beda. Sistem inilah yang disebut sebagai usaha waralaba. Dalam melakukan usaha waralaba ini, pihak distributor waralaba akan dikenakan dua jenis biaya, yaitu biaya awal dan biaya royalti.

Usaha Waralaba

Biaya awal adalah biaya untuk pembuatan usaha dan pembelian modal bahan baku yang sesuai dengan ketentuan yang sudah ditentukan. Sementara, biaya royalti adalah biaya dari penghasilan kotor dan dibayarkan setiap bulannya ke pihak utama. Biasanya, biaya royalti dibayarkan sebesar 5-15% dari penghasilan kotor usaha. Selain itu, terdapat kesepakatan kerja sama yang terjadi di kedua pihak yang akan melimpahkan beberapa kontrak mengenai izin penggunaan merek produk, pengolahan produk tanpa mengubah ciri khas dari usaha yang dimiliki, serta penggunaan sistem operasional dalam jangka waktu tertentu.

Baca Juga 
Memahami Metode FIFO, Kelebihan, dan Kekurangannya

Tujuan dari usaha waralaba adalah perluasan wilayah sebuah brand dengan cara mengizinkan orang lain untuk menjual produknya. Pastinya usaha ini menguntungkan kedua belah pihak. Pemilik utama waralaba mendapatkan keuntungan berupa brand miliknya yang semakin meluas. Sementara, pihak distributor waralaba mendapatkan keuntungan untuk memulai bisnis dengan sistem mekanisme kerja yang sudah terbukti berjalan dengan baik dan produk yang dipasarkan sudah banyak diminati pasar sehingga tidak perlu memikirkan konsep secara mendetail.

Baca juga: Apa Itu Sistem Franchise dan Bagaimana Memulainya?

Jenis-Jenis Usaha Waralaba Berdasarkan Produk

Usaha Waralaba

  • Waralaba Produk

Waralaba produk merupakan sebuah kerja sama yang menawarkan sebuah produk fisik yang dibutuhkan dan diminati oleh konsumen. Produk yang ditawarkan dapat berbagai macam sesuai dengan kebutuhan dan minat pasar. Contoh waralaba produk, seperti McDonald, KFC, Chatime, coffee shop, dan lain sebagainya.

  • Waralaba Jasa

Waralaba jasa merupakan sebuah kerja sama yang menawarkan sebuah layanan jasa tertentu. Contoh waralaba jasa, yaitu Martha Tilaar Salon Day Spa, Ganesha Operation, dan jasa laundry.

  • Waralaba Gabungan

Waralaba gabungan adalah gabungan dari waralaba produk dan jasa. Jadinya, waralaba gabungan merupakan sebuah kerja sama yang menawarkan sebuah produk fisik sekaligus produk jasa. Waralaba gabungan berpotensi untuk melipatgandakan keuntungan yang didapatkan. Contoh waralaba gabungan, seperti Salon Rudy yang menjual jasa salon sekaligus menjual produk perawatan rambut.

Jenis-Jenis Usaha Waralaba Berdasarkan Cakupan Lokasi

Usaha Waralaba

Tidak hanya berdasarkan produk, jenis usaha waralaba juga dibedakan berdasarkan cakupan lokasi asal waralaba tersebut. Jenis usaha waralaba ini dibedakan menjadi dua, yaitu dalam negeri dan luar negeri. Pastinya, mekanisme waralaba dari luar negeri mempunyai prosedur yang lebih rumit dibandingkan waralaba dalam negeri.

  • Waralaba Dalam Negeri

Jenis waralaba dalam negeri merupakan produk dari hasil karya anak negeri yang sukses. Sekarang, ada banyak brand lokal yang sudah terbukti sangat sukses sehingga brand ini sudah tersebar ke berbagai kota. Contoh waralaba dalam negeri, yaitu Alfamart, Indomaret, Haus, CFC, dan lain sebagainya.

  • Waralaba Luar Negeri

Kebalikan dari waralaba dalam negeri, waralaba luar negeri merupakan menjual produk yang asalnya dari luar negeri. Waralaba jenis ini cenderung lebih banyak disukai karena brand-nya sudah terkenal dan memiliki sistem yang baik. Namun, waralaba luar negeri harganya akan lebih mahal daripada waralaba dalam negeri. Contoh waralaba luar negeri, yaitu McDonald, Starbucks, KFC, Dunkin Donnut, dan lain sebagainya.

Baca Juga 
Cara Bikin Website Gratis untuk Toko Online

Jenis-Jenis Usaha Waralaba Berdasarkan International Franchise Association (IFA)

Usaha Waralaba

Menurut International Franchise Association, terdapat empat pembagian jenis waralaba yang berdasarkan sistem mekanisme kerja. Sistem ini merupakan jenis mekanisme kerja sama antara pemilik utama waralaba dengan distributor waralaba.

  • Product Franchise

Dalam kelompok product franchise, pemilik utama brand memiliki kontrol yang sangat kuat terhadap pihak distributor atas perkembangan usahanya. Jenis usaha ini akan ada kesepakatan kedua pihak antara pihak pemilik utama dan pihak distributor waralaba. Kesepakatan ini berupa pihak distributor waralaba boleh menggunakan merek dan hak ciptanya. Namun, pihak distributor waralaba harus membayar sejumlah uang untuk memperoleh hak tersebut.

  • Manufacture Franchise

Jenis waralaba satu ini dapat dikatakan mempunyai aturan yang lebih santai dari kedua belah pihak. Dalam jenis waralaba ini, pihak distributor memiliki hak untuk mengolah bahan baku yang sudah disediakan oleh pihak utama.

  • Business Opportunity Ventures

Dalam business opportunity ventures, semua produk sudah diproduksi dan disediakan oleh pihak utama pemilik brand. Pihak distributor waralaba akan mengambil produk tersebut dalam jumlah tertentu kemudian fokus untuk mendistribusikan serta memasarkan produk tersebut ke konsumen.

  • Business Format Franchising

Jenis waralaba ini memiliki sistem yang lebih lengkap dan menyeluruh. Jadi, pihak distributor waralaba akan menjual produk milik pihak utama dengan mengikuti semua prosedur yang ditetapkan oleh pihak utama. Syarat dan ketentuan dalam menjalankan usaha ini akan tercantum dalam sebuah kontrak yang mengikat. Jenis waralaba business format franchising ini yang paling populer dalam usaha waralaba.

Baca juga: Begini Cara Hitung Pendapatan Pakai Rumus Total Revenue

Itu dia definisi, keuntungan, serta jenis-jenis dari usaha waralaba yang wajib kamu ketahui. Tidak ada salahnya untuk mencoba usaha ini apabila kamu mempunyai modal yang cukup. Nah, kalau kamu lagi mengembangkan usaha waralaba, ada baiknya kamu melengkapi kebutuhan usaha kamu dengan menggunakan fitur Order Management di aplikasi SmartSeller. Fitur ini dirancang khusus untuk memudahkan kamu untuk mengelola seluruh aktivitas penjualan di toko online kamu. Ditambah dengan adanya fitur Shipping Management sehingga kamu bisa lebih mudah untuk mengirim paket konsumen. Yuk, pakai SmartSeller sekarang juga!

Baca Juga 
Apa itu Kartu Stok Barang? Ini Dia Penjelasannya!