Setiap pemilik bisnis perlu tahu apa saja itu tujuan audit sebelum benar-benar melakukan kegiatan tersebut terhadap bisnis yang dipunya. 

Audit dikenal oleh sebagian besar khalayak umum sebagai aktivitas yang dapat membantu penyajian laporan keuangan sebuah perusahaan. Akan tetapi, tujuan audit sebenarnya tidak terbatas itu saja lho. Terdapat tujuan audit yang lainnya, tergantung dari jenis audit yang dilakukan.

Apakah kamu sudah mengetahui apa saja tujuan audit yang ada? Sebenarnya, pengertian dari audit itu apa sih? Apa saja jenis-jenis audit yang bisa dilakukan dalam bisnis?

Nah, untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, yuk baca artikel ini sampai habis! Artikel kali ini akan membahas serba-serbi dari audit, mulai dari pengertian, jenis, dan tujuan audit.

Tujuan audit

Mengenal Apa Itu Audit

Audit pada dasarnya adalah proses pembuatan laporan melalui pengumpulan dan pemeriksaan data yang dimiliki oleh sebuah bisnis untuk tujuan kepatuhan dan menilai kesesuaiannya dengan standar yang ada, misalnya standar-standar yang dibentuk oleh ISO. Proses audit bersifat objektif dan sistematis karena laporan yang dihasilkan haruslah menyatakan tuduhan kegiatan ekonomi yang benar adanya.

Biasanya, kegiatan audit dilakukan oleh pihak eksternal atau di luar bisnis dan pihak tersebut disebut sebagai auditor. 

Namun, tidak menutup kemungkinan juga audit dilakukan oleh internal kantor, jika tujuan audit yang dilakukan hanya untuk lingkup internal saja. Pokoknya, seorang auditor haruslah yang berkompeten, independen, dan mengetahui standar audit yang ada.

Nah, seperti yang sudah sempat disebutkan sebelumnya, terdapat berbagai tujuan audit sesuai dengan jenis-jenisnya. Ada apa saja?

Tujuan audit

Jenis Audit yang Perlu Kamu Ketahui

Pada dasarnya, jenis audit dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu audit berdasarkan aspek yang diperiksa dan audit berdasarkan skalanya. Yuk, simak penjelasannya masing-masing di bawah ini!

  • Audit Berdasarkan Aspek yang Diperiksa

Dalam kategori audit ini, terdapat empat jenis audit, yaitu:

  1. Audit laporan keuangan: Audit yang melakukan pemeriksaan, pengumpulan dan pengevaluasian bukti laporan keuangan yang dimiliki bisnis. Tujuan audit ini dapat mencegah adanya fraud (tindakan curang) atau kesalahan dalam keuangan bisnis.
  2. Audit operasional/manajemen: Audit yang melakukan pemeriksaan untuk menganalisis prosedur, sistem, hingga metode operasional bisnis. Tujuan audit ini adalah untuk menilai efisiensi dan efektivitasnya manajemen di dalamnya.
  3. Audit kepatuhan: Audit yang melakukan pemeriksaan apakah bisnis sudah mematuhi standar aturan yang ditetapkan oleh hukum. Tujuan audit kepatuhan adalah untuk menilai kesesuaian aspek yang dilakukan suatu bisnis dengan standar. 
  4. Audit kinerja: Audit yang umumnya dilakukan pada instansi pemerintah. Tujuan audit ini adalah untuk mengukur dan menilai kinerja karyawan dan badan apa pun dalam perusahaan yang melihat nilai ekonomis, efektivitas, dan efisiensinya.
  • Audit Berdasarkan Skala Pemeriksaan

Jika ditinjau dari skala pemeriksaannya, audit dapat dibedakan ke dalam dua jenis, yaitu:

  1. Audit umum: Audit ini disebut juga dengan general audit yang mencakup pemeriksaan laporan keuangan oleh Kantor Akuntan Publik independen. Tujuan audit ini biasanya untuk meninjau dan memperoleh pendapat tentang keuangan bisnis yang menyeluruh.
  2. Audit khusus: Audit terbatas yang dilakukan berdasarkan permintaan pemilik bisnis. Biasanya, tujuan audit ini adalah untuk meninjau hal-hal yang sifatnya lebih kecil, misalnya audit mengenai sistem yang digunakan untuk penyimpanan data-data dalam bisnis.
Baca Juga 
Memahami Pengertian Konsinyasi: Kelebihan dan Kekurangannya

Baca Juga: Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Pasar yang Perlu Kamu Tahu

Jenis-jenis audit di atas memiliki tujuannya sendiri-sendiri. Tapi, tujuan audit dalam sudut pandang lain yang lebih umum itu seperti apa sih? Yuk, simak penjelasannya berikut ini.

https://www.123rf.com/photo_176686550_compliance-theme-with-person-using-laptop.html?vti=mnvrr74awmfguexpih-1-102 

Penting untuk Kamu Ketahui, Inilah Beberapa Tujuan Audit 

Agar lebih mudah dalam memahaminya, tujuan audit di bawah ini dibagi menjadi dua, yaitu tujuannya bagi auditee (pihak yang diaudit) dan pemerintah.

  •  Tujuan bagi Auditee

  1. Integritas laporan keuangan bisnis dapat lebih dipercaya. Hal ini berguna kemajuan bisnis, seperti untuk mendapatkan pendanaan dari calon investor.
  2. Mencegah adanya tindakan kecurangan atau fraud dalam internal manajemen bisnis.
  3. Memeriksa kelengkapan, ketersediaan, dan ketepatan berbagai aspek dalam bisnis.
  4. Laporan keuangan dapat lebih dipertanggungjawabkan untuk kebutuhan Surat Pemberitahuan Pajak kepada Pemerintah.
  5. Dapat mengungkap kesalahan dalam catatan keuangan.
  6. Dapat meyakinkan pemberi kredit usaha (kreditur) untuk memberikan kredit usaha. Begitu pula dengan pihak asuransi untuk dapat memberikan kompensasi atas klaim yang diajukan.
  7. Sebagai penilaian pengelolaan manajemen
  8. Sebagai penilaian prestasi investasi.
  9. Sebagai dasar yang objektif untuk penyelesaian sengketa. Misalnya jika ada sengketa antara bisnis dengan buruh mengenai upah kerja dan tunjangan lain.
  10. Sebagai penentuan syarat jual-beli dalam transaksi bisnis.
  11. Sebagai penentuan syarat jika ada merger dan akuisisi bisnis.
  12. Menilai profitabilitas bisnis dan kesehatan keuangannya.

Tonton Juga: #SellerStory Bolalicious : Cara mengembangkan usaha Merchandise sepak bola

  • Tujuan bagi Pemerintah

Nah, untuk tujuan audit bagi pemerintah adalah untuk menilai kepastian laporan keuangan terutama untuk pengenaan pajak yang sesuai. Hal ini karena audit dapat berguna untuk memberikan laporan keuangan yang bersifat objektif dan independen.

Selain itu, dalam bidang hukum, audit dapat menjadi bukti untuk menyelesaikan sengketa-sengketa, seperti kepailitan, pembagian harta warisan, perjanjian kerja sama, merger dan akuisisi, hingga konflik lainnya.

Baca Juga 
10 Aplikasi Bisnis Yang Dapat Memudahkan Pelaku Usaha

Tujuan audit

Istilah dalam Hasil Audit

Setelah audit dilaksanakan oleh auditor, biasanya mereka akan memberikan opini dalam beberapa istilah berikut ini.

  • Unqualified opinion atau opini wajar tanpa pengecualian: Opini yang menandakan bahwa laporan atau bukti yang diberikan sesuai standar yang digunakan untuk mengukur hasil audit tersebut.
  • Qualified opinion atau wajar opini dengan pengecualian: Opini yang menandakan bahwa laporan atau bukti bisa diandalkan. Tapi, terdapat beberapa poin yang diungkap oleh auditor yang tidak sesuai dengan standar.
  • Adverse opinion atau opini yang tidak wajar: Opini yang menandakan bahwa laporan ata bukti tidak sesuai dengan standar apa pun.
  • Disclaimer of opinion atau opini tidak diberikan: Opini yang diberikan oleh auditor ketika terdapat pembatasan dalam lingkup pemeriksaan oleh auditee yang menyebabkan auditor tidak mendapatkan bukti yang cukup.

Baca Juga: Definisi, Keuntungan, dan Kerugian dari Utang Usaha

Itulah pembahasan singkat mengenai serba-serbi audit, mulai dari pengertian secara umum, jenis-jenis audit, tujuan audit, hingga istilah yang umumnya ada dalam hasil audit. Audit adalah hal yang perlu dipertimbangkan oleh setiap pemilik bisnis untuk dilakukan ke dalam bisnisnya.

Hal ini karena tujuan audit dapat membantu pemilik bisnis membuat dan memiliki laporan keuangan yang akurat, mencegah adanya tindakan kecurangan, menilai kinerja manajemen, keamanan sistem, dan lainnya agar sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh hukum. 

Pada intinya, tujuan audit dilakukan adalah untuk menambah integrasi bisnismu, yang nantinya juga dapat bermanfaat untuk perkembangan bisnis, seperti ketika melakukan pendanaan, mencari kredit usaha, menyelesaikan sengketa, hingga pelaporan pajak.

Yuk lakukan audit bisnismu! Nah, kamu bisa melakukan audit kecil-kecilan sendiri untuk bisnis yang kamu jalankan lho. Mau tau caranya? Pakai aja fitur Business Analytics punya SmartSeller!

Baca Juga 
Aplikasi Dropship Terpercaya untuk Menunjang Bisnis Online

Melalui fitur ini, kamu dapat melakukan analisa stok dan penjualan produkmu. Aplikasi ini dapat memberikan statistik dan analisa bisnis yang mendalam, sehingga dapat membantumu untuk mengambil keputusan bisnis selanjutnya deh!