Bagaimana cara jualan sayur secara online? Ya, sayur saat ini menjadi komoditi yang mulai banyak dijual lewat platform online entah berbasis aplikasi, media sosial, atau marketplace.

Berawal sejak pandemi tahun 2020, berbagai jenis bisnis pun bermunculan salah satunya adalah bisnis sayuran. Baik itu menjual bibit sayuran, sayuran rumahan, sayuran hidroponik, atau sayuran olahan.

Bisnis sayuran yang semakin berseliweran di dalam ekosistem pasar ritel di Indonesia, membuat salah satu bahan makanan kaya manfaat ini tidak lagi dipandang sebelah mata. Ditambah, kesadaran masyarakat Indonesia akan kesehatan mulai bertambah.

Peluang jualan sayur pun tidak lagi se-niche dahulu. Kini semua orang punya kesempatan yang sama untuk berjualan sayur. Nah, untuk memulai bisnis sayuran, kamu perlu memperhatikan cara jualan sayur berikut ini.

Baca juga: Mengenal Fungsi Distributor pada Bisnis serta Peluang Usahanya

Cara Jualan Sayur secara Online

Ada beberapa tips cara jualan sayur yang bisa kamu lakukan terutama jika kamu ingin menjualnya secara online di antaranya sebagai berikut ini.

Pilih Sumber Sayuran

Pertama, ketika kamu ingin membuka bisnis jual-beli sayur adalah memilih sumber di mana kamu mendapatkan sayur-sayuran yang akan dijual. Ada beberapa pilihan di antaranya sebagai beirkut:

  • Cara jualan sayur rumahan, dimana kamu membudidaya tanaman yang bisa ditanam di rumah baik secara organik maupun menggunakan teknik hidroponik. Sayuran yang bisa dijual pun beragam mulai dari pokcoy, kucai, sawi putih, atau selada air.
  • Cara jualan sayur dari supplier. Cara jualan satu ini kamu tidak perlu menanam sendiri. Kamu bisa mengambil sayuran baik melalui tangan pertama atau petani langsung atau melalui distributor seperti pasar.
  • Cara jualan sayur impor. Cara ini dilakukan apabila kamu ingin menjual sayur-sayur niche yang jarang atau bahkan tidak ada di Indonesia.

Metode atau cara jualan sayur yang kamu pilih tergantung kemampuan dan pengetahuan yang kamu miliki tentang sayur-sayuran. Apabila kamu memiliki modal terbatas, kamu bisa memulainya dengan kerjasama supplier. Namun jika kamu memiliki lahan lebih di rumah, kamu bisa memulainya dengan menanam sayuran rumahan.

Baca Juga 
Cara Membuat Laporan Stok Barang dan Manfaatnya!

Baca juga: Apa itu Dropship dan Kelebihannya?

Tentukan Sayur yang Mau Dijual

Seperti yang kamu tahu, rata-rata konsumsi sayur bagi orang Indonesia termasuk rendah dibanding rata-rata konsumsi sayuran di dunia. Dimana satu orang Indonesia rata-rata hanya mengkonsumsi 70 gram sayur per hari sedangkan rata-rata konsumsi sayuran dunia sekitar 190 gram sayur per hari.

Itu artinya, pasar sayur lokal di Indonesia tidak terlalu besar. Untuk itu, kamu juga harus jeli dalam memilih sayuran apa yang kamu beli dan berapa volume sayuran yang akan kamu jual. Di Indonesia, sayuran-sayuran pelengkap lebih digemari dibanding sayuran utama. Misalnya, pokcoy, selada air, sawi, kucai, atau wortel.

Persiapkan Peralatan yang Akan Digunakan

Sayur adalah produk yang tidak tahan lama apalagi jika sudah dipanen dalam jangka waktu yang cukup lama. Selain menjadi cepat busuk, sayuran yang dibiarkan terlalu lama juga bisa mengalami oksidasi yang bisa merubah nutrisi pada sayuran.

Salah satu peralatan penting yang wajib kamu miliki adalah penyimpanan sayur yang biasanya berupa kulkas atau pendingin berukuran besar untuk menampung sayur-sayuran yang sudah dipanen dan siap dijual. Selain itu, apabila kamu memutuskan untuk menjual sayur secara rumahan, kamu juga memerlukan media tanam dan peralatan berkebun lainnya.

Pemilihan Vendor atau Supplier

Ketika kamu ingin membuka bisnis jual-beli sayuran, langkah penting yang harus kamu ambil adalah memilih supplier. Baik untuk peralatan, sayuran, maupun bibit. Namun, ada beberapa cara memilih vendor bagi kamu yang ingin jualan sayuran.

Apabila kamu mengambil sayuran dari supplier dan tidak menanam sendiri, sebaiknya pilih supplier pertama atau langsung dari petani. Jika tidak mendapatkan supplier, kamu juga bisa mengambilnya dari distributor dengan syarat lokasi antara distributor dengan rumahmu tidak terlampau jauh. Hal ini untuk menghindari sayuran mengalami pembusukan di jalan.

Baca Juga 
Memahami Metode FIFO, Kelebihan, dan Kekurangannya

Kemudian, apabila kamu memutuskan untuk menanam sayurannya sendiri, pastikan memilih produk-produk dari supplier tepercaya, apalagi kalau itu terkait dengan bibit atau pupuk. Jangan sampai kamu gagal panen karena memiliki bibit yang buruk.

Pilih Kanal Penjualan

Ada banyak pilihan kanal cara jualan sayur secara online. Mulai dari media sosial seperti Instagram, TikTok dan Facebook atau lewat marketplace. Kamu bisa memanfaatkan semua kanal penjualan tersebut. Namun, yang perlu kamu perhatikan adalah bagaimana cara kamu jualan sayur di masing-masing platform tersebut lewat konten.

TikTok, Facebook, Instagram, dan marketplace mempunyai audience yang berbeda-beda sehingga cara jualan sayur yang kamu lakukan juga butuh pendekatan yang berbeda. Contohnya, TikTok lebih mengarah kepada konten-konten hiburan dan storytelling, Instagram menggunakan pendekatan edukatif dan visual, Facebook menggunakan pendekatan komunitas, dan marketplace menggunakan pendekatan langsung.

Jualan Sayur Juga Butuh Branding

Seperti yang sudah dijelaskan tadi, pasar produk sayuran kini bukan lagi didominasi oleh ibu rumah tangga.Namun hampir semua kalangan. Ditambah persaingan penjualan produk sayuran secara online semakin padat sehingga produkmu perlu identitas agar lebih mudah dikenal oleh konsumen kamu.

Kamu bisa melakukan branding pada toko sayuran. Misalnya menggunakan color guidelines, logo, key visual misalnya apa yang akan kamu tonjolkan pada setiap masing-masing konten, dan cara kamu berinteraksi.

Baca juga: Cara Balas Pesan Instagram untuk Akun Bisnismu

Edukasi ke Konsumen

Banyak orang yang tidak suka sayur karena tidak mengerti cara mengolahnya dan apa saja manfaat yang didapatkan. Untuk itu, sebagai penjual sayur, kamu harus memahami apa yang diinginkan oleh konsumen serta memberikan edukasi terkait konsumsi sayuran. 

Misalnya, memberitahu sayuran apa yang memiliki manfaat tertentu, cara mengolah sayur untuk jenis-jenis tertentu, membuat masakan dengan sayur dan jangan takut untuk memberikan edukasi terkait cara menanam sayur. Dengan membuat konten edukatif akan membantumu toko online mu mudah dikenal oleh konsumen.

Baca Juga 
Mengenal Pengertian Restock Barang, Fungsi, dan Caranya

Pastikan cara Jualan Sayur Tidak Hanya Berfokus pada konsumen Akhir

Konsumen sayur bukan hanya konsumen akhir namun juga para pebisnis lainnya. Misal, produsen minuman sehat, restoran, hotel, atau penjual produk turunannya misalnya keripik, roti, dan kue. Pasalnya, konsumen dari bisnis atau B2B memiliki potensi yang lebih besar dibanding konsumen akhir.

Kamu bisa membuat proposal penawaran terkait produk sayuran-sayuran yang kamu jual dengan cara mendatangi perusahaan-perusahaan yang membutuhkan sayuran. Karena sifatnya B2B, kamu juga perlu menunjukkan laporan penjualan selama kamu menjalankan bisnis sayuran untuk meyakinkan konsumen.

Buat Berbagai Pilihan Turunan Produk

Banyak konsumen sayuran tidak memiliki waktu untuk mengolah sayuran itu sendiri. Sehingga saat ini banyak produsen sayuran yang membuat produk turunan dari sayuran itu. Misalnya, buah potong, bubuk sayuran yang sudah dikeringkan, saus, paket sayuran bundling, asinan, acar, dan produk turunan lainnya. Membuat produk turunan seperti ini bisa menjadi nilai tambah toko, karena konsumen diberikan varian produk yang mudah dikonsumsi.

Baca juga: Cara Menghitung Biaya Produksi agar Terhindar dari Rugi

Maksimalkan Cara Jualan Sayur dengan Aplikasi SmartSeller

Terakhir, untuk memudahkan kamu dalam menjual sayur-sayuran secara online, kamu bisa menggunakan toko aplikasi SmartSeller. Melalui aplikasi toko online ini, kamu bisa melacak pergerakan stok barang dengan mudah. Seperti yang kamu tahu, bisnis sayuran sangat identik dengan pergerakan stok karena sifat sayur yang mudah rusak.

Fitur lainnya kamu juga bisa mendapatkan rangkuman data penjualan secara komprehensif melalui dashboard SmartSeller. Nah, fitur ini penting kamu gunakan untuk melacak transaksi dan datanya bisa kamu gunakan untuk aktivitas Business-to-Business (B2B).

Sebenarnya masih banyak lagi fitur yang bisa kamu gunakan dengan SmartSeller. Jika kamu tertarik, yuk kunjungi website SmartSeller dan daftarkan tokomu sekarang juga!