Kalau kamu mempunyai usaha, kamu harus mengerti rumus laba rugi. Kenapa harus mengerti rumus laba rugi? Tentu saja karena kamu harus mengerti tentang keuangan perusahaan kamu. Meskipun nantinya kamu bisa mempekerjakan seseorang yang lebih ahli, tapi ada baiknya jika kamu mengerti tentang keadaan keuangan perusahaan kamu.
Keadaan pandemi yang melanda dunia beberapa tahun belakangan ini menyebabkan banyak orang di dunia menderita. Pandemi yang masih belum hilang meskipun keadaan sudah berangsur membaik masih tetap membekas. Banyak masyarakat yang penerima pemotongan gaji dan bahkan hingga sampai kehilangan pekerjaan mereka. Oleh karena itu, banyak masyarakat yang mencoba usaha sendiri baik sebagai pekerjaan utama maupun untuk mencari duit tambahan.
Sebelum kamu memulai bisnis yang kamu geluti, ada baiknya kamu mengerti dasar-dasarnya. Selain melakukan pemasaran, kamu juga harus mengerti mengenai laporan keuangan. Mengapa perlu? Karena penting bagi kamu untuk mengetahui keadaan keuangan bisnis kamu. Setelah itu, kamu bisa mengambil langkah yang perlu dilakukan agar bisnis kamu semakin berkembang.
Memang laporan keuangan terlihat menjenuhkan, apalagi jika kamu tidak mempunyai latar belakang di bidang tersebut. Tapi seperti yang telah disebutkan, dengan mengetahui laporan keuangan kamu dan menghitung rumus laba rugi, kamu sebagai pemilik usaha bisa menjadikan hal tersebut sebagai tolok ukur performa dan kinerja usaha milikmu.
Baca juga: Cara Menghitung Biaya Produksi Supaya Nggak Rugi
Maka, suka nggak suka, demi melindungi kesehatan finansial dan usia panjang usahamu, kamu wajib menguasai cara menghitung dan membuat laporan laba rugi. Laporan yang berisi informasi terkait berbagai penjualan, seperti penjualan harga pokok, penjualan beban usaha, pendapatan serta pengeluaran, dan biaya lain-lainnya dengan tujuan untuk mengetahui berapa jumlah laba atau rugi yang didapatkan adalah definisi dasar dari laporan laba rugi sebuah perusahaan.
Jenis-Jenis Laporan Keuangan
Berikut ini ada beberapa jenis laporan keuangan yang perlu kamu ketahui.
-
Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi adalah laporan keuangan perusahaan yang isinya adalah pendapatan dan juga beban perusahaan, yang kemudian hasilnya adalah laba atau rugi secara bersih.
-
Laporan Keuangan Neraca
Laporan keuangan yang berisi tentang posisi keuangan perusahaan pada masa tertentu.
-
Laporan Arus Kas
Laporan keuangan yang berisi tentang informasi penerimaan dan pembayaran kas dari perusahaan, pada suatu periode.
-
Laporan Perubahan Modal
Laporan keuangan yang berisi pemaparan perubahan jumlah modal dalam suatu periode akuntansi baik karena adanya pengambilan pribadi, laba usaha yang masuk, maupun karena terjadinya kerugian atau masuknya tambahan investasi modal.
Baca juga:Kenapa Metode Perpetual itu Penting?
Laba Rugi
Pada kesempatan kali ini, kita akan mendalami lebih sedikit mengenai laporan laba rugi, rumus laba rugi, serta tujuan dari laporan tersebut. Seperti yang disebutkan di atas, laporan laba rugi atau profit and loss statement adalah keuangan perusahaan yang isinya adalah pendapatan dan juga beban perusahaan, yang kemudian hasilnya adalah laba atau rugi secara bersih.
Melalui laporan laba rugi, kamu bisa memutuskan strategi apa yang bisa kamu rencanakan maupun kamu gunakan untuk beberapa waktu ke depan. Baik melakukan investasi baru dalam bentuk layanan, produk atau karyawan. Atau justru kamu malah harus mengurangi biaya produksi agar dapat mendatangkan keuntungan.
Ada beberapa hal yang bisa kamu dapatkan dari membuat laporan laba rugi, yaitu:
- Untuk menghitung besaran pajak yang akan diterima oleh perusahaan
- Menjadi tolok ukur seberapa efektif kinerja perusahaan.
- Untuk menghitung besaran pajak yang akan diterima oleh perusahaan
- Sebagai wujud dari sukses tidaknya strategi yang dilakukan oleh suatu perusahaan
- Menjadi landasan untuk memperkirakan performa perusahaan dalam beberapa waktu ke depan.
- Melihat gambaran bagaimana perusahaan akan berkembang pada periode waktu ke depan
- Memeriksa efisiensi usaha yang kamu miliki
- Dijadikan landasan dari keputusan strategis yang harus diambil oleh perusahaan
- Untuk melihat ulang laba yang didapatkan pada periode waktu yang sudah berlangsung
Sebelum menyusun laporan laba rugi, ada beberapa unsur yang harus kamu miliki, yaitu:
-
Pendapatan
Unsur pertama yang harus kamu miliki untuk menghitung rumus laba rugi adalah pendapatan. Pendapatan adalah nilai aktiva yang bertambah yang kemudian membuat nilai modal bertambah. Ada dua jenis dari komponen pendapatan, yaitu pendapatan usaha dan pendapatan di luar usaha atau bunga.
-
Beban
Unsur kedua yang harus kamu miliki untuk menghitung rumus laba rugi adalah beban. Beban adalah total jumlah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan demi mendapatkan pendapatan, baik beban usaha maupun beban di luar usaha.
-
Beban Penjualan
Unsur selanjutnya yang harus kamu miliki untuk menghitung rumus laba rugi adalah beban penjualan. Beban penjualan adalah beban yang digunakan untuk penjualan, seperti beban gaji pegawai, beban promosi maupun beban logistik.
-
Biaya Umum dan Administrasi
Unsur terakhir yang harus kamu miliki untuk menghitung rumus laba rugi adalah biaya umum dan administrasi. Contoh dari biaya umum dan administrasi adalah biaya surat dan izin usaha.
Rumus Laba Rugi
Berikut ini adalah rumus laba rugi yang dapat kamu gunakan, beserta tahapan-tahapannya.
- Rumus Laba Rugi dalam menghitung HPP atau Harga Pokok Penjualan
Harga Pokok Penjualan: Persediaan Awal – Pembelian Bersih – Persediaan Akhir
- Rumus Laba Rugi dalam menghitung Penjualan Bersih
Penjualan Bersih: Penjualan Kotor – Total Penjualan
- Rumus Laba Rugi dalam menghitung laba kotor
Laba Kotor = Penjualan Bersih – Harga Pokok Penjualan
- Rumus Laba Rugi dalam menghitung laba bersih
Laba Bersih: Laba Kotor – Beban Usaha (Biaya Operasional + Biaya Non Operasional)
Konsep Sederhana Laba dan Rugi
Laba dan rugi sendiri mempunyai konsep sederhana yang bisa dipahami, yaitu:
Laba adalah posisi ketika biaya yang dikeluarkan lebih sedikit dari penerimaan,
Rugi adalah posisi ketika biaya yang dikeluarkan lebih besar dari penerimaan,
Break Even Point atau BEP adalah posisi ketika biaya yang dikeluarkan berbanding lurus dengan penerimaan.
Baca juga: Apa itu Konsinyasi?
Rumus sederhana dari konsep tersebut adalah sebagai berikut:
L = TR – TC
Keterangan:
L: Laba/Rugi
TR: Total Penerimaan
TC: Total Pengeluaran
Jika L yang didapatkan hasilnya positif, itu berarti posisi perusahaan meraih laba.
Jika L yang didapatkan hasilnya negatif, itu berarti posisi perusahaan rugi.
Jika L yang didapatkan hasilnya 0, itu berarti posisi perusahaan ada di titik Break Even Point atau BEP.
Nah rumus di atas bisa kamu gunakan untuk menghitung laba rugi usaha yang dimiliki. Masih banyak lagi rumus-rumus serta laporan lainnya yang bisa kamu pelajari, apalagi jika perusahaan kamu semakin bertumbuh. Kamu harus cerdas dalam mengelola keuntungan yang kamu raih agar usaha kamu semakin berkembang. Kamu juga bisa banyak bertanya kepada mereka yang mempunyai pengalaman dalam mendirikan usaha.
Agar kamu tidak kewalahan dalam mengelola bisnis kamu sambil membuat laporan keuangan, kamu bisa menggunakan sistem yang membantu mempermudah pekerjaan kamu. Dengan SmartSeller, kamu bisa berjualan online di manapun hanya dengan sebuah dashboard. kam u bisa mengelola inventori usaha kamu sambil mengirim produk-produk kamu. Tunggu apalagi, langsung cek di sini ya!